Ingin Jadi Peneliti Muda Ini yang Wajib Anda Kembangkan

Ingin Jadi Peneliti Muda? Ini yang Wajib Kamu Kembangkan
Pembicara dalam acara Beauty That Moves: Women in Science(MI/Nike Amelia Sari)

MEMILIH profesi tertentu sebagai jalan karier merupakan hak masing-masing orang. Salah satu profesi yang menarik Buat digeluti ialah peneliti. Karena, penelitian di berbagai bidang Maju berkembang serta mengalami perubahan seiring majunya teknologi. 

Seorang peneliti Perempuan Dr. Ines Irene Caterina Atmosukarto yang juga pemenang pertama dari Indonesia Buat program L’Oréal-UNESCO For Women in Science, mengatakan teknologi semakin memudahkan Buat terhubung dan berkarya dalam penelitian. 

Perempuan yang sudah berkarir selama 15 tahun di Australia sebagai peneliti, akademisi dan juga CEO Lipotek Pty Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang medis dan pembuatan vaksin, membagikan empat hal Krusial bagi peneliti yang perlu Maju ditingkatkan. 

Baca juga : UT Adakan Workshop Buat Perluas Riset dan Kolaborasi Dunia

1. Komunikasi

Peneliti bukan hanya dituntut Buat Dapat menjalankan penelitiannya dengan Bagus di dalam laboratorium, tetapi juga harus memahami Langkah berkomunikasi yang Bagus. Hal ini sangat Krusial terlebih Begitu menyampaikan hasil penelitiannya kepada khalayak. 

Bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti sangat diperlukan. Oleh Asal Mula itu, pengembangan kemampuan berkomunikasi dan public speaking sangat diperlukan seorang peneliti.

Cek Artikel:  Begini Metode Istimewa Menikmati Kopi Susu ala Korea

2. Kolaborasi

Seorang peneliti Enggak Dapat berjalan sendiri. Peneliti membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintah, institusi, pihak swasta dan lain sebagainya Buat pengembangan penelitian. 

Baca juga : Sekjen DPR: Minimnya Tingkat Kepercayaan Publik ke DPR Akibat Masyarakat

Dengan kolaborasi, Sasaran atau sasaran penelitian akan lebih mudah dicapai secara Berbarengan.

3. Enggak Harus Linier

Bergelut di bidang penelitian, Enggak hanya berkarier sebagai seorang peneliti atau dosen tetapi Dapat berkarya di bidang lainnya, misalnya menjadi pengusaha di bidang penelitian yang telah dikembangkan. 

“Peneliti Dapat non linier juga. Seorang peneliti Enggak harus Eksis di kampus atau institut penelitian,” kata Ines dalam sesi gelar wicara dalam rangkaian acara Beauty That Moves: Women in Science yang digelar oleh L’oreal Indonesia di Kantor Pusat PT L’oreal Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Baca juga : BRIN Kucurkan Anggaran Riset Rp700 Miliar Buat Masyarakat Lazim

4. Pandai Menyantap Kesempatan

Seorang peneliti harus Pandai Menyantap Kesempatan dan kesempatan hingga berani mengambil kesempatan tersebut. Banyak proyek penelitian di berbagai bidang yang Dapat dilakukan.

Cek Artikel:  Lindungi Bayi dari Infeksi Sejak di Kandungan, Apa Itu Lapisan Vernix Caseosa

Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany, Guru Besar Institut Teknologi Bandung serta Board of Jury L’Oréal-UNESCO For Women in Science, menambahkan bahwa kesempatan Buat mengembangkan kemampuan juga sangat Krusial. 

“Update ilmu, kesempatan sekolah Kembali, beasiswa, workshop, training, dan lain-lain, itu Kesempatan yang bagus,” ucapnya.

Baca juga : BPDPKS Buka Call for Proposal Tiba 17 Maret 2024

Sejalan dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional, L’Oréal Indonesia perkuat komitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat khususnya Perempuan melalui berbagai Penemuan di bidang pendidikan dan penelitian. Memegang Kokoh pada visi menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia, L’Oréal Indonesia rayakan peran Krusial Perempuan dalam ilmu pengetahuan melalui acara perayaan Beauty That Moves: Women in Science.

L’Oréal Indonesia turut peringati 20 tahun perjalanan dalam menghadirkan program L’Oréal-UNESCO For Women in Science dan merayakan peran Perempuan dengan mengundang 4 sosok alumni inspiratif dari program tersebut yakni:

1. Dr. Ines Irene Caterina Atmosukarto, pemenang pertama dari Indonesia Buat program L’Oréal-UNESCO For Women in Science

Cek Artikel:  5 Ide Kostum Perayaan 17 Agustusan, Baju Eksist Simpel hingga Kostum Superhero Indonesia

2. Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany, Guru Besar Institut Teknologi Bandung serta Board of Jury L’Oréal-UNESCO For Women in Science, pemenang program L’Oréal-UNESCO For Women in Science di tingkat nasional pada 2006 dan Dunia pada tahun 2007

3. Dr. Noryawati Mulyono S. Si, Founder Biopac.id & Alumni L’Oréal- UNESCO For Women in Science

4. Dr. Pietradewi Hartrianti, Dekan School of Life Sciences di Indonesia International Institute for Life-Sciences dan pemenang program L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023

“Seluruh figur inspiratif ini hanyalah sebagian kecil dari kisah transformatif ribuan alumni program L’Oréal for Women in Sciences. Sejak 20 tahun hadir di Indonesia, kami telah Mempunyai 71 orang pemenang program di tingkat nasional dan 5 perwakilan Indonesia yang mendapatkan penghargaan di tingkat Dunia. Sepanjang itu, kami telah berkolaborasi dengan 31 universitas dan berbagai institusi,” kata Fikri Alhabsie, Director of Corporate Responsibility, L’Oréal Indonesia, dalam kesempatan yang sama.(M-3)

Mungkin Anda Menyukai