HIDANGAN penutup atau dessert kini makin Terkenal di Indonesia. Bahkan, sebagaimana tren Hidangan di luar negeri, sudah banyak hadir jenis dessert yang dijadikan sebagai pengganti makanan Esensial.
Menggiurkannya bisnis dessert juga diakui penulis yang juga pengusaha Hidangan dan salah satu pendiri Kumala Academy, Kevindra Soemantri. “Tren dessert, Dekat Sekalian tren viral di media sosial adalah makanan manis Bagus makanan atau minumnan. Dessert dan kue menjadi sesuatu yg digrandrungi dan trendy. Pertumbuhannya sangat besar. Jadi sangat seksi industri dessert di Indonesia,” kata Kevindra dalam sesi gelar wicara bertajuk Kesempatan Bisnis Industri Dessert di Indonesia, dalam rangkaian acara peluncuran Kumala Academy yang digelar di Kumala Garage Store, Jakarta Barat, Selasa (21/5).
Baca juga : Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Buat Layani Segmen Enterprise
Dengan daya beli masyarakat yang cukup tinggi pada makanan atau minuman manis, Membikin permintaan tenaga kerja yang terampil Buat kategori dessert pun meningkat. Akan tetapi, Tetap terdapat kesenjangan keterampilan tenaga kerja di bidang dessert di Tanah Air.
Baca juga : Sinar Mas dan Axiata Jajaki Merger Smartfren dengan XL
Oleh karena itu, Kevin, demikian sapaannya mengatakan perlu adanya penambahan pengetahuan dan keterampilan Buat para tenaga kerja di kategori dessert yang sesuai dengan kebutuhan keterampilan Demi ini. “Mau bahan baku yang terbaik sekalipun, selama tangan Sosok dan knowledge Sosok itu kurang, tetap gak akan Dapat,” paparnya.
“Industri hospitality dan F&B berkembang Lalu, alat Matang dan skill Lalu berkembang. Makanya sangat Krusial adanya pelatihan yang Lalu berkembang. Kita harus keep on track sama yang terjadi di lapangan dan perkaya dengan pengetahuan baru, karena industri ini Bergerak,” lanjutnya.
Baca juga : PPM Pembelajaran Inggriya akan Kembangkan Pelatihan Model Baru
Hal yang sama juga dikatakan oleh Chef Arif Maulana Ikhsan. Chef yang Mempunyai spesialisasi di pastry ini juga mengungkapkan beberapa elemen kunci Buat memulai bisnis industri dessert di Indonesia. Berikut rinciannya:
Baca juga : 100 Bisnis Baru Buka Sebulan di Gading Serpong
1. Konsep
Konsep bisnis dessert harus dimatangkan dan Terang. Konsep bisnis itu juga semestinya Mempunyai pembeda atau keunikan dibanding usaha-usaha dessert yang sudah Eksis.
Kematangan konsep itu bukan hanya penentuan jenis dessert yang akan diproduksi, misalnya makanan atau minuman, atau bahkan keduanya, melainkan hingga gaya budaya yang diusung, misalnya budaya Nusantara, Barat, Asia, dan lainnya.
2. Pasar
Sasaran pasar yang dituju bukan saja berdasarkan kelas ekonomi melainkan juga usia maupun jenis Golongan sosial. Misalnya, pasar kelas menengah keluarga tetap akan membutuhkan konsep yang berbeda dengan kelas menengah remaja atau kelas menengah pekerja muda.
3. Tenaga kerja
Dalam memilih tenaga kerja, Chef Arif menyarankan Buat mencari orang-orang yang Mempunyai kompetensi yang sesuai dengan jenis usaha. Ini berarti, Anda bukan sekadar merekut chef bidang Lumrah, melainkan Spesifik bidang pastry.
4. Posisi Toko
Tak hanya itu, mempertimbangkan Posisi toko juga tak kalah Krusial. “Itu akan berkaitan dengan market. Kita jual kue modern tapi kita jual di daerah yang Tak mengikuti tren akan sulit,” papar Chef Arif.
Tak hanya itu, Chef Arif juga menuturkan seseorang yang Membikin resep menu dessert sebaiknya menuliskan resepnya dengan detail dan Terang, Alasan alat pada masing-masing dapur terkadang Tak sama. Sehingga dengan resep yang rinci dan Terang, memudahkan Membikin produk dessert dengan kualitas yang sama meski menggunakan alat yang berbeda. (M-1)