Liputanindo.id JAKARTA – Inggris dan Jerman kompak menolak seruan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menolak seruan gencatan senjata segera dan menyeluruh di Gaza.
Kedua menteri itu hanya mendorong Jarak kemanusiaan lanjutan agar Donasi Demi Penduduk sipil Dapat tersalur lebih banyak. Dalam artikel Serempak yang diterbitkan Sunday Times, Cameron dan Baerbock menegaskan kembali dukungan mereka Demi operasi militer Israel.
Baca Juga:
PBNU Ingatkan Masyarakat Dukung Palestina Secara Rasional
Keduanya mendesak Hamas meletakkan senjata guna membuka jalan bagi terciptanya gencatan senjata dan perdamaian berkelanjutan di kawasan tersebut.
“Kami tak Pasti seruan gencatan senjata segera dan menyeluruh Demi ini dengan Asa menjadi permanen, sebagai Langkah yang Akurat,” kata kedua menteri.
“Prakarsa itu mengabaikan Dalih Israel terpaksa membela diri: Hamas menyerang Israel secara biadab dan setiap hari Tetap menembakkan roket-roket Demi membunuh Penduduk Israel. Hamas harus meletakkan senjatanya,” kata mereka, dilansir dari laporan Antara.
“Tujuan kami tak Dapat sekadar mengakhiri pertempuran hari ini. Perdamaian harus bertahan berhari-hari, bertahun-tahun, dan bergenerasi-generasi. Oleh karena itu, kami mendukung gencatan senjata, tetapi hanya Apabila gencatan senjata itu berkelanjutan.”
Cameron dan Baerbock berjanji bahwa Inggris dan Jerman akan meningkatkan upaya diplomatik dalam menciptakan Jarak kemanusiaan yang lebih banyak sehingga Donasi-Donasi Krusial Dapat tersalurkan kepada Penduduk sipil di Gaza.
“Kami Menyaksikan pada akhir November, Jarak itu berhasil diterapkan. Jadi kami mendorong upaya diplomatik agar menyetujui Jarak lebih lanjut guna memasukkan Donasi lebih banyak dan membebaskan sandera lebih banyak,” kata mereka.
Mereka meminta Hamas berhenti menembakkan roket dan membebaskan Sekalian sandera. Mereka juga mengingatkan Israel agar mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum Global.
“Israel Tak akan memenangkan perang ini Apabila operasi mereka menghancurkan Asa hidup berdampingan secara damai dengan Palestina,” kata mereka.
“Israel Mempunyai hak menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas. Tetapi, terlalu banyak Penduduk sipil yang terbunuh. Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak Demi membedakan mana teroris dan mana Penduduk sipil, memastikan operasinya menargetkan para pemimpin Hamas dan mata-matanya,” pungkas mereka. (IRN)
Baca Juga:
PM Netanyahu: Israel Siap Hadapi Serangan Iran