Infrastruktur Data Center Mendukung Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia

Ekosistem ekonomi digital. Foto: Medcom.

Jakarta: Infrastruktur data center Mempunyai peran dalam mendorong ekosistem ekonomi digital indonesia. Seiring dengan tumbuhnya ekonomi digital indonesia, pasar pusat data di Indonesia Lanjut tumbuh pesat, dengan nilai pasar mencapai USD3,7 miliar (Rp57,7 triliun) pada 2024, serta investasi mencapai USD634 juta (Rp9,8 triliun.
 

Ketua Biasa Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhhamad Arif mengatakan pembangunan data center bakal memperkuat ekosistem digital Indonesia, menyediakan infrastruktur interkoneksi yang lebih efisien, Segera, dan Kondusif, serta menjawab kebutuhan industri akan konektivitas yang handal. Dia menegaskan kehadiran Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua (IIX-JK2) di fasilitas data center terbaru BDDC, JST1 akan melengkapi Indonesia Internet Exchange (IIX) yang telah Eksis sdengan Pusat perhatian mendekatkan penyedia layanan internet (ISP) dengan penyedia konten digital (content providers) dan hyperscalers.

Cek Artikel:  Elnusa Petrofin Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat dan Pengurangan Emisi Karbon

Solusi ini diharapkan Pandai mengatasi tantangan yang sebelumnya dihadapi, termasuk keterjangkauan dan efisiensi pengelolaan trafik data yang Lanjut meningkat. Dia menyampaikan pembangunan data center Demi memenuhi pertumbuhan trafik internet yang meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dalam tiga tahun terakhir dari 1,3 Tbps pada tahun 2021 menjadi 14 Tbps di akhir tahun 2024 (peak traffic).

“Kehadiran IIX-JK2 menjadi kebutuhan yang mendesak. Infrastruktur ini memungkinkan ISP Demi menghubungkan trafik mereka dengan lebih efisien, mengurangi latensi, serta mendukung transformasi digital dan kedaulatan data nasional.” Jernih dia dikutip Sabtu, 11 Januari 2025.

Sementara itu, Komisaris Istimewa Serempak Digital Data Center (BDDC) Setyanto Hantoro  menambahkan pusat data JST1 dirancang sebagai fasilitas Tier IV yang bersertifikasi Mendunia dari Uptime Institute, dengan kapasitas 5 megawatt Demi mendukung operasional 24/7 yang handal dan scalable.

Cek Artikel:  Harga Emas Melonjak Imbas Gejolak Suriah dan Korea Selatan

“Melalui kolaborasi dengan APJII dalam IIX-JK2, kami memastikan interkonektivitas yang lebih Berkualitas, yang Enggak hanya mempercepat distribusi data tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional,” tegas dia.

Mempermudah konektivitas

Dia meyakini  IX-JK2 mempermudah interkoneksi dengan penyedia konten Mendunia seperti Alibaba Cloud, AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, serta platform digital besar lainnya seperti Akamai, Tencent, dan ByteDance (TikTok), sehingga meningkatkan efisiensi distribusi data.

Berbasis di JST1, fasilitas Tier IV dirancang Demi mendukung kebutuhan operasional jangka panjang dengan kapasitas scalable hingga 5 megawatt. Seluruh operasional IIX-JK2 dilakukan di Indonesia, mendukung prinsip data sovereignty sesuai regulasi nasional, dan melindungi privasi serta keamanan data lokal. IIX-JK2 membuka lebih banyak interkoneksi fisik Demi meningkatkan efisiensi pengelolaan trafik data dan mendukung layanan cloud, e-commerce, hingga aplikasi streaming.

Cek Artikel:  KemenKop UKM Akui Eksis Keterlambatan Penyaluran KUR

Muhammad Arif menambahkan Indonesia Mempunyai potensi besar Demi menjadi pemain Istimewa dalam industri pusat data, terutama dengan kelebihan sumber daya listrik di Jawa dan Batam. “Tetapi, keberhasilan ini memerlukan regulasi yang ramah investasi, Bonus yang menarik, serta kepastian hukum yang mendukung perkembangan ekosistem digital.” tegas dia.

Arif juga menegaskan hadirnya IIX-JK2 diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat kapasitas serta keandalan IIX-APJII yang selama ini berperan sebagai hub Istimewa interkoneksi bagi para penyelenggara jaringan internet nasional.

“Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan APJII Demi mendukung kebutuhan Member kami dalam menyediakan layanan yang Segera, Kondusif, dan efisien bagi pengguna akhir.” Jernih dia.

Mungkin Anda Menyukai