Sepanjang 2024, PMI Indonesia menunjukkan dinamika sektor manufaktur, dengan tujuh kali berada di Area Pengembangan dan lima kali di Area kontraksi.
Bilangan ini merupakan level tertinggi sejak Mei 2024 yang didorong oleh kenaikan produksi dan permintaan baru, Bagus dari pasar domestik maupun Global, yang meningkat menjelang Hari Raya Natal dan perayaan Tahun Baru.
Di sisi lain, beberapa negara ASEAN dengan ekonomi berbasis manufaktur, seperti Vietnam dan Malaysia mencatatkan PMI manufaktur yang terkontraksi, dengan PMI masing-masing berada pada level 49,8 dan 48,6.
“Aktivitas manufaktur Indonesia yang kembali ke Area ekspansif menjadi Info Bagus di awal tahun ini, mencerminkan perekonomian Indonesia yang tetap solid di tengah berbagai tantangan, Bagus Mendunia maupun domestik. Pemerintah semakin optimis pertumbuhan ekonomi lebih dari lima persen Buat 2024 dapat tercapai,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2025.
Kuatnya permintaan domestik terhadap produk dalam negeri turut menopang kinerja sektor manufaktur.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Daya beli diklaim meningkat
Perkembangan indikator tersebut mencerminkan daya beli yang Lanjut meningkat dan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang lebih Bagus di tengah perkembangan inflasi yang manageable.
Selain itu, berdasarkan komponen PMI, peningkatan jumlah persediaan barang jadi mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap permintaan atas produk manufaktur Indonesia.
Peningkatan aktivitas manufaktur ini juga diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih ekspansif.
“Optimisme konsumen dan pelaku usaha, tercermin dari indeks penjualan ritel, keyakinan konsumen, dan aktivitas manufaktur yang ekspansif, menjadi modal Krusial bagi Indonesia menghadapi tantangan 2025,” tutur Febrio.
“Konsumsi domestik dan aktivitas industri tetap menjadi pilar Penting pertumbuhan ekonomi. Pemerintah melalui APBN berkomitmen menjaga momentum ini dengan menciptakan kondisi yang kondusif, melindungi daya beli masyarakat, dan tetap menjaga level inflasi,” lanjut Febrio.