Inflasi Euro Melambat di Tengah Ketegangan Perdagangan AS

Bendera Uni Eropa berkibar di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)

Brussels: Inflasi Area euro mereda pada Maret 2025, mengisyaratkan meningkatnya tekanan deflasi karena tarif Amerika Perkumpulan (AS) mengancam akan melemahkan ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 2 April 2025, laju inflasi tahunan Area Euro menurun menjadi 2,2 persen pada Maret, turun dari 2,3 persen pada Februari, menurut perkiraan Segera yang dirilis oleh Eurostat pada Selasa waktu setempat.
 
Di antara Segala kategori, jasa diperkirakan mencatat tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 3,4 persen, turun dari 3,7 persen pada bulan sebelumnya.
 
Kepala Ekonom ING Demi Belanda Bert Colijn mencatat, meskipun inflasi jasa yang lebih lemah sebagian dipengaruhi oleh Paskah yang terlambat tahun ini, tren yang lebih luas menunjukkan perlambatan yang lebih berkelanjutan. Ia menyoroti bisnis di sektor jasa telah melaporkan pelemahan ekspektasi harga jual dan pelemahan aktivitas dalam beberapa bulan terakhir.
 

Cek Artikel:  Penjualan Semen Indonesia Naik 5,9% di Kuartal III 2023


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Tarif AS tekan deflasi

 
Data menunjukkan inflasi Demi makanan, alkohol, dan tembakau berada pada Bilangan 2,9 persen di Maret, lebih rendah dari 2,7 persen pada Februari. Harga Kekuatan mengalami penurunan inflasi tahunan, Yakni kontraksi sebesar 0,7 persen pada Maret, pembalikan dari kenaikan 0,2 persen yang tercatat pada Februari. Sementara itu, inflasi Demi barang industri non-Kekuatan tetap Kukuh pada Bilangan 0,6 persen.
 
“Ketidakpastian seputar prospek inflasi jangka pendek Lagi sangat tinggi. Tarif AS dapat mengakibatkan tekanan deflasi pada pasar Area euro karena tarif tersebut menekan ekspor dan dengan demikian menekan pertumbuhan,” Jernih Colijn.
 
Di sisi lain, ia mencatat tindakan pembalasan dari Komisi Eropa kemungkinan akan mengimbangi tekanan deflasi dan mendorong inflasi lebih tinggi di Area euro, karena tindakan tersebut secara efektif berfungsi seperti pajak domestik, biaya yang sebagian akan ditanggung oleh konsumen.
 
Pada Maret, negara-negara Member Area euro, Estonia, Kroasia, dan Slowakia mencatat tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 4,3 persen. Negara-negara seperti Jerman dan Prancis, yang merupakan ‘mesin kembar’ Uni Eropa, mencatat tingkat inflasi tahunan masing-masing sebesar 2,3 persen dan 0,9 persen.

Cek Artikel:  Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri

Mungkin Anda Menyukai