Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Jakarta: Pemerintah dan Bank Indonesia berhasil mencapai sasaran inflasi 2024 sebesar 1,57 persen (yoy) terjaga dalam rentang sasaran 2,5 persen ±1 persen.
Hal ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal serta sinergi pengendalian inflasi, Bagus di tingkat pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Inflasi yang terkendali diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
“Terhadap capaian di 2024, kami berterima kasih kepada Gubernur BI, Menteri Dalam Negeri, dan seluruh Kementerian/Lembaga yang bekerja keras agar ini Pandai dicapai, dan Tertentu Buat 2025 yang pertama (harus dilakukan) adalah menjaga inflasi di kisaran 2,5 persen ±1 persen Buat mendukung Percepatan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) 2025, dilansir laman Kemenko Perekonomian, Minggu, 2 Februari 2025.
Realisasi inflasi 2024 tersebut menurun dibandingkan 2023 yang sebesar 2,61 persen (yoy) dan merupakan terendah dalam dua Dasa warsa terakhir. Inflasi Indonesia di 2024 juga lebih rendah dibanding beberapa lainnya seperti G-20 yakni Argentina (118 persen yoy), Turki (44,28 persen yoy), Rusia (9,5 persen yoy), dan Amerika Perkumpulan (2,90 persen yoy).
Indonesia Pandai jaga pertumbuhan ekonomi
Sementara itu, Indonesia Pandai menjaga pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang solid sebesar 4,95 persen (yoy) pada triwulan III-2024. Bilangan ini lebih tinggi dibandingkan banyak negara lain (seperti Prancis 1,20 persen, Inggris 1,00 persen, dan Italia 0,5 persen).
Indonesia mengungguli negara-negara seperti Prancis dengan GDP PPP sebesar USD4,4 triliun dan Inggris dengan GDP PPP USD4,3 triliun.
Adapun dalam HLM TPIP antara lain dihadiri Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Menteri Perdagangan, Wakil Menteri Pekerjaan Lazim, dan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik.