Industri Pasar Modal Diyakini Membaik Tahun Depan

Ketum Kadin Anindya Bakrie dalam acara Investor Network Summit 2024. Foto: Istimewa.

Jakarta: Ketua Lazim (Ketum) Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, industri pasar modal akan membaik mulai tahun depan. Keyakinan tersebut berdasarkan kuatnya kondisi Mendasar ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Anindya Demi menjadi keynote speaker Investor Network Summit 2024. Anindya menyampaikan, kekuatan ekonomi Indonesia dikarenakan akan adanya program-program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, salah satunya makan bergizi gratis.

“Saya enggak akan Tipu mengatakan bahwa dalam waktu 1-1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy. Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive (sangat menarik), Niscaya choppy (fluktuatif). Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, melalui keterangan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.

Cek Artikel:  Apindo Penurunan Bangsa Kembang The Fed harus Diikuti Bank Indonesia

Dia menjelaskan, daya tarik investasi Amerika Perkumpulan (AS) adalah Elemen yang Membangun harga saham dan obligasi Indonesia fluktuatif. Dikarenakan Mendasar ekonomi Indonesia, maka Eksis kecenderungan naik di tengah kondisi fluktuatif tersebut.

Strong fundamentals only look stronger during turbulence (Mendasar yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” tegas Anindya.
 

Selain itu, dia memuji kebijakan Presiden Prabowo. Selain Mau memberikan keadilan kepada masyarakat, Kepala Negara juga Mau membangun soft infrastructure, seperti program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya Sosok yang sehat.

“Yang paling Krusial kan adalah gizi,” sebut dia.

Dia menyebut Eksis dua keuntungan yang diperoleh Indonesia dari program makan begizi gratis. Pertama, yang paling mudah Demi investasi masa depan. 

Cek Artikel:  Harga BBM Terbaru Jatimbalinus, Pertamax Tetap Green 95 Jadi Rp15.000 per Liter

Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan. “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” Jernih Anindya

Indonesia Pemimpin Potensial Dunia South

Dalam kesempatan itu, Anindya Bakrie juga mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia Mempunyai Kesempatan besar Demi memimpin negara-negara Dunia South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia.

Anindya menceritakan, dalam lawatannya Berbarengan Presiden Prabowo ke Tiongkok, Amerika Perkumpulan, Peru, Brazil, dan Inggris, China, AS, Peru, Brazil, dan Inggris, ia mengamati bahwa Indonesia kini dipandang sebagai Teladan yang bersinar dari negara-negara berkembang.

“Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Dunia South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi non-blok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” Jernih Anindya.

Cek Artikel:  Ekspor Listrik Rendah Karbon RI ke Singapura Naik Jadi 3,4 GW

Menurutnya, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Perkumpulan, Tiongkok, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten dalam membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi Kekuatan Berbarengan British Petroleum senilai 7,2 miliar dolar AS.

“Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia Malah meningkat. Negara-negara lain Menyaksikan kita Bisa menjaga stabilitas dan menjadi Kawan strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Dengan Pusat perhatian pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian Dunia.

“Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” tegas Anindya.

Mungkin Anda Menyukai