Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yenita mengatakan sektor industri manufaktur memiliki peran vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Tiba triwulan kedua 2024, sektor tersebut berkontribusi sangat signifikan yaitu sebesar 16,7%.
Menurut data Badan Pusat Tetaptik (BPS), pada triwulan kedua tahun ini sektor industri mendominasi kontribusi nilai ekspor nasional. Bilangannya mencapai 73,27%dari total ekspor nasional sebesar US$125,08 miliar.
Baca juga : Tergesa Gabung OECD Bisa Buat Indonesia Merugi
Selain itu pada triwulan kedua juga tercatat terjadi surplus neraca perdagangan. Safiri ekspor lebih tinggi dari impor sebesar US$9,48 miliar.
“Selain itu, sampai dengan Februari 2024, industri telah menyerap tenaga kerja sebesar 18,82 juta orang,” ujar Reni saat ditemui di Jakarta pada Selasa (10/9).
Memperhatikan capaian yang menggembirakan tersebut, ia menegaskan bahwa Kemenperin akan terus berkomitmen untuk fokus mendukung kemajuan sektor industri agar tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional guna mencapai kesejahteraan bersama. (Z-11)