Indra paparkan sebab timnas U-20 sulit cetak gol di babak pertama

Pesepak bola Timnas Indonesia U-20 Muhammad Mufli Hidayat (kanan) berebut bola dengan persepak bola Timnas Maladewa U-20 Abdulla Looth Ibrahim pada pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Timnas Indonesia U-20 mengalahkan Maladewa dengan skor 4-0. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Indra paparkan sebab timnas U-20 sulit cetak gol di babak pertama

Sepakbola   
Calista Aziza   
Kamis, 26 September 2024 – 06:58 WIB

Liputanindo.id – Instruktur timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri memaparkan sebab timnya gagal mencetak gol dari banyaknya peluang emas pada babak pertama melawan Maladewa U-20 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu.

Pada laga pertama kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Grup F itu, Indonesia sempat kesulitan membobol gawang Maladewa yang dikawal Mohamed Yaameen pada babak pertama sebelum kemudian membantai mereka pada babak kedua melalui empat gol yang dicetak Aditya Warman (52′), Figo Dennis (54′), Toni Firmansyah (57′), dan Jens Raven (65′).

Cek Artikel:  Belum Punya Menit Bermain, Shin Tae-yong Khawatirkan Marselino, Arhan, Thom Haye, dan Ragnar

Menurut Indra, hal itu adalah karena permainan anak-anak asuhnya di sepertiga lapangan depan selalu buntu. Ia juga menyebut faktor Maladewa yang bermain dengan pertahanan sangat dalam menjadi penyebab selanjutnya mengapa anak-anak asuhnya tak bisa mencetak gol.

“Bukan pertandingan babak pertama kita bermain jelek, enggak. Tetapi sepertiga lapangan depan kita selalu mentok dengan Maldives yang bermain sangat deep defending,” kata Indra pada jumpa pers setelah laga, Rabu.

Oleh karena itu, pada awal babak kedua ia langsung memasukkan tiga pemain sekaligus untuk mengganti formasi dari 3-4-3 menjadi 3-5-2. Indra mengganti Mufli Hidayat, Arlyansyah Abdulmanan, dan Riski Afrisal dengan Muhamad Ragil, Meshaal Hamzah, dan Figo Dennis.

Cek Artikel:  Real Madrid Telan Kekalahan Pahit 1-3 dari AC Milan di Santiago Bernabeu - Liputanindo.id

Tujuan memasukkan tiga pemain itu adalah agar sirkulasi bola berjalan lebih cepat untuk terciptanya lebih banyak peluang.

Di lini tengah, Figo dimasukkan untuk bermain bersama Aditya dan Toni, sedangkan di depan Muhamad Ragil dimasukkan untuk menemani Raven.

Strategi ini berjalan mulus setelah Garuda Muda mencetak empat gol dalam kurun waktu 13 menit.

“Kita kalah orang di tengah dan di babak kedua kita ganti dengan 3-5-2 dan sirkulasi bola lebih cepat dan banyak peluang untuk bisa cetak gol. Tetapi tim pelatih tadi menggarisbawahi finishing kita masih belum maksimal,” tambah Indra.

Sementara itu, Raven mengakui pada babak pertama timnya kurang beruntung dalam hal mencetak gol.

Cek Artikel:  Mees Hilgers main penuh saat FC Twente tahan imbang Manchester United

Terkait perubahan formasi dari 3-4-3 ke 3-5-2 juga diakui oleh dirinya berjalan sangat baik karena timnya memiliki banyak ruang di lini tengah.

Puncaknya, gol dari Aditya, kata Raven, adalah titik balik pertahanan Maladewa runtuh.

“Dan itulah mengapa kami bisa menembus pertahanan dari Maldives. Dan kami berkata kepada satu sama lain ketika 1-0 akan jatuh. Mereka akan jatuh banyak gol lain, dan Anda melihat kami bisa membuat skor berubah menjadi 2-0, 3-0, 4-0,” tutup striker 18 tahun itu.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai