Indonesia Menuju Lumbung Pangan dan Kekuatan Dunia

Indonesia Menuju Lumbung Pangan dan Energi Dunia
Mentan Amran Sulaiman membunyikan sirine tanda dimulainya soft launching B50.(MI/Denny Susanto)

INDONESIA ditargetkan menjadi lumbung pangan dan energi dunia. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman memimpin ujicoba dan soft launching implementasi pemanfaatan biodiesel B50.

“Puluhan negara di dunia saat ini menghadapi krisis pangan dan energi. Solusi masalah pangan dan energi dunia ini adalah Indonesia,” ungkap Mentan Andi Amran Sulaiman, saat soft launching implementasi B50 di kawasan Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8).

Mentan menyebutkan jika Indonesia konsisten maka dalam tiga tahun mendatang, Indonesia kembali akan mengalami swasembada pangan seperti era 2017-2020 dan dapat menjadi lumbung pangan dunia. Demikian juga dengan implementasi B50 ini Indonesia akan mampu menjadi lumbung energi dunia khususnya biodiesel.

Baca juga : B50 Bukti Konsistensi dan Komitmen Pemerintah Sediakan Kekuatan

Cek Artikel:  Paus Fransiskus Bakal Gunakan Maung MV3 Buatan Pindad untuk Tegur Umat saat Misa Akbar di GBK

Implementasi B50 merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi nasional dan energi hijau. Indonesia dikatakan Andi Amran menguasai 58 persen produksi CPO dunia. “Ini merupakan kekuatan, jika dimanfaatkan dengan baik akan berdampak secara ekonomi dan politik. Harga minyak dunia akan turun, sementara harga CPO akan naik. Ini sejarah baru bagi Indonesia,” kata Andi Amran sekaligus menyebut saat ini pemerintah tengah fokus membangun lumbung pangan nasional satu juta hektare di Papua.

Mentan Amran menambahkan bahwa penggunaan biodiesel ini dapat menghemat devisa negara untuk impor solar yang membebani keuangan negara rata-rata hingga Rp300-400 triliun per tahun. Di sisi lain, dengan pemanfaatan minyak sawit untuk B50 ini, sebagai upaya kita untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap pasar ekspor sawit yang sering menghadapi kampanye negatif serta berbagai persyaratan yang mengganggu ekspor sawit nasional.

Cek Artikel:  Viral Makhluk Diduga Orang Utan Raksasa Berkeliaran di Pinggir Jalan Kalimantan Timur

“Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di tanah air,” kata Andi Amran.

Baca juga : Implementasi B50 Catatan Sejarah Kemandirian Kekuatan Nasional

Direktur Istimewa Eshan Agro Sentosa (EAS) Group, Bambang A Wisena mengatakan pihaknya cukup optimis dengan kebijakan biodiesel pemerintah ke depan. Kebijakan ini diharapkan menjadi angin segar bagi kemajuan industri kelapa sawit nasional. Tetapi begitu dikatakannya perlu disiapkan aspek teknik, kebijakan, komersil, aspek lingkungan dan lainnya agar kebijakan B50 berjalan lancar.

Ke depan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Berdasarkan data Tetaptik Direktorat Jenderal Perkebunan Nomor Sementara Mengertin 2023 Kelapa Sawit memiliki lahan seluas 16,8 Juta ha dengan produksi sebesar 46,9 juta ton.

Cek Artikel:  Eks Wakil Ketua KPK Komentari Dugaan Gratifikasi Kaesang: Kalau Anaknya Bukan Penyelenggara Negara, Periksa Orang Sepuhnya

Gubernur Kalsel, Absahbirin Noor mengatakan Kalsel menjadi daerah pertama dalam implementasi B50. Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B50. Karena tak dapat dipungkiri, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya, dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.Hadir dalam soft launching implementasi B50 ini antara lain perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Dirjen PKTL KLHK, Kementerian Perindustrian Gapki, Aprodi dan BPDPKS. Serta Dubes RI untuk Singapura. (N-2

Mungkin Anda Menyukai