Indonesia Lakukan Kerja Sama dengan Universitas Erdogan di Turki

Indonesia Lakukan Kerja Sama dengan Universitas Erdogan di Turki
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Recep Tayyeb Erdogan University di Turki(MI / Syarief Oebaidillah)

INDONESIA dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa melakukan kesepakatan kerja sama di sektor pendidikan dengan Universitas Recep Tayyeb Erdogan University di Turki. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Ketua STIH Adhyaksa, Hasbullah SH, MH, bersama Rektor Recep Tayyeb Erdogan University, Prof. Yusuf Yilmaz MD, di kota Rize, Turki

Hasbullah mengungkapkan bahwa sebagai implementasi kerjasama internasional ini, akan dilaksanakan pertukaran dosen dan mahasiswa yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November hingga Desember 2024.

“Selain meliputi bidang tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, diharapkan kerjasama yang terjalin antara kedua belah pihak akan meningkatkan standar mutu perguruan tinggi, penambahan literatur hukum, dan kerjasama internasional antara Indonesia dan Turki,” kata Hasbullah dikutip di Jakarta, Selasa (24/9). 

Cek Artikel:  Pemerintah Belum Serius Naikkan Cukai Rokok

Baca juga : Kurikulum Pendidikan PR Harus Dapat Penuhi Kebutuhan Industri

Ia juga menambahkan bahwa STIH Adhyaksa sedang menjajaki kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi Dunia dengan Fatih Sultan Mehmet University yang akan segera ditindaklanjuti.

STIH Adhyaksa, meruapkan Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa sebagai wujud nyata pengabdian insan Adhyaksa dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
“Cita-cita mulia dalam membangun peradaban melalui ilmu hukum inilah yang menjadikan STIH Adhyaksa akan selalu memberikan upaya nyata dalam mencapai kehidupan bangsa yang cerdas,” tandas Hasbullah.

Dalam konteks pengembangan keilmuan, STIH Adhyaksa berupaya menguatkan kemampuan dalam pemecahan masalah-masalah hukum.

Baca juga : Turki dan AS Tanggapi Aktivis Ezgi Eygi Tewas oleh Israel

“Kami juga berupaya untuk menciptakan mahasiswa yang berbudi luhur, terampil, serta berkompeten yang mampu memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Cek Artikel:  Pertusis Mengancam Kesehatan Anak, Kenapa Harus Lekas Diobati

Budaya dan tata kelola pendidikan di STIH Adhyaksa mengedepankan prinsip-prinsip keilmuan hukum dengan metode historical jurisprudence, selaras dengan nilai-nilai Satya Adi Wicaksana. Penerapan prinsip ini diharapkan mampu membentuk tridharma pendidikan tinggi yang komprehensif, mencetak civitas akademika yang handal.

Hasbullah menjelaskan bahwa historical jurisprudence merupakan metode dasar dalam pengembangan keilmuan hukum di STIH Adhyaksa. Jenis ini memandang hukum sebagai produk dari perkembangan sejarah masyarakat, tidak hanya sebagai kumpulan aturan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, kebiasaan, dan budaya dari masyarakat pada periode tertentu.

Baca juga : Sinergi untuk Transformasi Buka Kesempatan Pendidikan Segala Lapisan

Ia menekankan bahwa STIH Adhyaksa memiliki tata nilai yang dipegang teguh oleh para pendirinya. Safiri-nilai ini menjadi landasan jiwa dan cita-cita setiap warga Adhyaksa, dengan makna yang mendalam:

Cek Artikel:  Tujuh Orangutan Dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Pertama, Satya, yang berarti kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur; Kedua, Adi, yang mencakup kesempurnaan dalam bertugas dan bertanggung jawab; Ketiga, Wicaksana, yang menekankan kebijaksanaan dalam tutur kata dan tingkah laku.

Melalui kerjasama internasional ini, Hasbullah berharap civitas akademika STIH Adhyaksa, baik dosen maupun mahasiswa, dapat memperoleh pengalaman internasional melalui program student exchange yang direncanakan pada akhir tahun 2024.

“Dengan civitas akademika yang memiliki pengalaman internasional, STIH Adhyaksa mewujudkan visi dan misi yang berdaya saing internasional serta menjadi perguruan tinggi unggul dalam pelaksanaan mutu di Indonesia,” pungkas Hasbullah. (Z-8)

Mungkin Anda Menyukai