Berpulangnya ekonom senior Faisal Basri membuat Indonesia kehilangan sosok pemikir sekaligus pejuang yang berani menentang arus. Di akhir hayatnya, Faisal Basri layak disebut sebagai ilmuwan pejuang.
“Faisal Basri adalah ilmuan pejuang yang tidak hanya berhenti pada kata tapi. Dia berusaha untuk menyuarakan sikap dan pandangannya, tidak hanya kepada publik tapi juga kepada sang penguasa melalui berbagai cara,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).
Faisal Basri, kata Anwar, merupakan salah satu ahli ekonomi yang begitu disegani dan dihormati di Tanah Air. Itu karena pemikiran dan perjuangannya yang luar biasa.
Baca juga : Faisal Basri Berpulang, Indonesia Kehilangan Pejuang Ekonomi yang Lantang
Sebagai seorang dosen dan ekonom, Faisal Basri amat kritis dengan landasan teoritis yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Dia termasuk ilmuan langka yang berani menyampaikan pendapat-pendapatnya di depan publik,” kata Anwar.
“Hal itu sangat menentang arus. Bukan dia yang takut dengan komentar-komentarnya yang menyengat rezim itu, tapi panitia yang mengundangnya sebagai pembicaralah yang ketar-ketir mendengar kritikan-kritikannya yang pedas tersebut,” lanjutnya.
Bagaimanapun, kata Anwar, itu lah karakter dan sifat Faisal Basri yang tak kenal takut karena meyakini kebenaran yang ia sampaikan. Hal itu yang menjadi daya tarik Faisal Basri.
“Inilah menariknya sosok dosen UI yang satu ini, yang tidak banyak dimiliki ilmuwan-ilmuwan lainnya. Sebagai orang beragama kita berharap semoga saja apa yang telah dilakukannya selama ini menjadi ibadah dan bekal bagi dirinya dalam menghadap Allah SWT,” pungkas Anwar. (Z-11)