Indonesia Kantongi Kesepakatan Bisnis US10 Juta dari Jepang

Indonesia Kantongi Kesepakatan Bisnis US$10 Juta dari Jepang
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita(Antara)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut Indonesia berhasil membawa kesepakatan bisnis senilai US$10 juta dari pameran internasional Manufacturing World Osaka (MWO), Jepang, pada 2-4 Oktober 2024.

“Keikutsertaan Indonesia dalam pameran internasional Manufacturing World Osaka tahun ini membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Melalui ajang tersebut, telah tercapai kesepakatan bisnis lebih dari US$10 juta dari kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Jepang,” ujar Agus di Jakarta, Jumat (11/10).

Menperin mengatakan terjalinnya kolaborasi itu membuktikan bahwa teknologi dan inovasi industri dalam negeri sudah semakin diakui secara global.

Baca juga : Menperin Agus Gumiwang: Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Baru 41,7%

Ia optimistis kesepakatan tersebut akan membuka peluang investasi yang lebih besar, mempercepat transformasi industri 4.0 di tanah air, dan meningkatkan daya saing industri domestik di pasar internasional.

Cek Artikel:  Altcoin di Asia, Eropa, dan Amerika Tinjauan Komparatif

“Kesepakatan ini tidak hanya menunjukkan potensi produk Indonesia, tetapi juga kepercayaan dari pihak asing terhadap kualitas dan daya saing industri nasional. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” kata Menperin.
 
Eksispun dalam pameran ini, ada 10 industri yang digaet Kemenperin yakni PT Technogis Indonesia, PT Mes Teknologi Indonesia (VMES), PT Sat Nusapersada Tbk, PT Mendunia Sukses Solusi Tbk, Ragdalion Technology, Nicslab, PT Dharma Polimetal Tbk, PT Dreamaxtion Teknologi Global, PT Inti Karya Semesta (Wilson Fastener), dan Widya Robotic.
 
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Global (KPAII) Eko Cahyanto mengatakan, keikutsertaan Indonesia merupakan salah satu upaya optimalisasi pemerintah dalam menarik investor asing, salah satunya dengan melakukan market sounding secara luas kepada calon investor mengenai potensi dan peluang investasi di Indonesia.
 
Ia mengatakan, untuk meningkatkan peluang kerja sama, para exhibitor juga aktif mengunjungi stan-stan perusahaan Jepang yang dinilai berpotensi menjadi calon pembeli.

Cek Artikel:  Penurunan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Patut Diwaspadai

“Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami lebih dalam mengenai kebutuhan pasar Jepang, serta tren terkini dalam industri manufaktur. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku industri Indonesia dapat lebih siap untuk memenuhi ekspektasi dan kebutuhan buyer internasional,” tandasnya. (Ant/Z-11)

Mungkin Anda Menyukai