Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Kebijakan tarif tinggi dari Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump disebut bakal kembali Membangun banyak pabrik melakukan relokasi. Itu terutama dari negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, Kanada, dan Meksiko yang sejatinya menjadi Sasaran Penting dari kebijakan Negeri Om Sam.
Hal itu merupakan Kesempatan bagi Indonesia. Pada era pertama Trump menjadi Presiden AS, banyak investor yang merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke Vietnam. Kali ini, Vietnam juga menjadi sasaran kebijakan itu dan Indonesia harus Dapat memanfaatkannya.
“Ini sebetulnya Kesempatan bagi Indonesia Kepada merebut investasi yang berpotensi Kepada dapat ditarik dari relokasi keluar Tiongkok dan Vietnam,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal Begitu dihubungi, Minggu, 9 Februari 2025.
Itu sekaligus menjadi Kesempatan agar industri manufaktur di dalam negeri dapat bergeliat kembali. Bila itu terjadi, bukan tak mungkin pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia dapat kembali menembus Nomor 20 persen.
Hanya, hal itu bukan berarti pemerintah tak perlu berbuat apa-apa. Faisal mengatakan, pengambil keputusan mesti mengalkulasi kemungkinan-kemungkinan dari potensi relokasi tersebut.
“Harus segera ditangkap dengan berbagai Jenis kalkulasi dan juga mendorong daya tarik dari sisi Insentif fiskal maupun fiskal,” terangnya.
(Aktivitas perdagangan Dunia. Foto: Medcom.id)
Kesempatan tingkatkan ekspor ke AS
Selain Kesempatan dari relokasi pabrik, Indonesia juga berpeluang Kepada meningkatkan kinerja ekspor ke AS. Itu karena negara kompetitor seperti Tiongkok dan Vietnam bakal kesulitan memasukan produknya ke Negeri Om Sam di Rendah kendali Trump.
“Walaupun kita juga berpotensi kena tarif, tapi dengan kompetitor, ekspor kita Dapat jadi lebih tinggi dan Dapat dimanfaatkan Kepada kita meningkatkan competitiveness dan penetrasi ekspor ke pasar Amerika,” Jernih Faisal.
