Indonesia Formal Luncurkan Bursa Karbon Global

Ilustrasi panas bumi. Foto: dok MI/Liliek.

Jakarta: Indonesia meluncurkan bursa karbon Global pada Senin, 20 Januari 2025. Peluncuran itu disebut menjadi bukti komitmen Indonesia pada COP29 dan sekaligus sebagai upaya Buat mempercepat pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, peluncuran bursa karbon Global tersebut merupakan bentuk penetapan harga karbon di Indonesia. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan elemen-elemen Krusial dalam eksositem karbon nasional guna meningkatkan efektivitas perdagangan karbon tesebut.

“Dengan adanya elemen kunci ini, dapat dipastikan sertifikat penurunan emisi yang diterbitkan oleh Indonesia Mempunyai integritas yang tinggi,” Jernih Hanif dalam peluncuran bursa karbon, Jakarta, Senin, 20 Januari 2025.

Cek Artikel:  Aset BNI Melonjak Hingga 27 Persen


Ilustrasi. Foto: dok MI

 

Elemen Krusial itu, lanjutnya, mencakup Sistem Registrasi Nasional (SRN), pengukuran, pelaporan, dan Pengecekan (Measuring, Reporting, and Verification/MRV), sertifikasi penurunan emisi gas rumah kaca, serta otorisasi dan korepondensi penyesuaian dan perdagangan karbon Global.

Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah proyek Buat mendukung Penyelenggaraan perdagangan karbon. Beberapa proyek tersebut yakni:

  1. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas alam baru Priok Blok IV dengan kapasitas 595 ribu ton CO2 ekuivalen.
  2. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga mini hidro Gunung Wukul dengan kapasitas 5.000 ton CO2 ekuivalen.
  3. Pembangkit listrik tenaga gas alam baru PJB Muara Karang Blok III dengan kapasitas 750 ribu 000 ton CO2 ekuivalen.
Cek Artikel:  IHSG Diprediksi Menguat pada Rabu 9 Oktober 2024

“Melalui peluncuran perdagangan karbon Global, diharapkan ini akan menjadi landasan bagi aksi iklim Mendunia yang mengubah ambisi menjadi tindakan, menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan,” tutur Hanif.

Mungkin Anda Menyukai