Indonesia Emas 2045 dan Resiliensi UMKM Indonesia

Indonesia Emas 2045 dan Resiliensi UMKM Indonesia
Ronald Walla, Direktur Primer PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Ketua Bidang UMKM & Koperasi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)(PT Wismilak Inti Makmur Tbk)

Dalam peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, pemerintah sedang berbenah Kepada menuju visi “Indonesia Emas 2045”. Salah satu Sasaran Primer pemerintah Indonesia Kepada menuju visi tersebut adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di tahun 2029. Ini merupakan tantangan besar Kepada Sasaran pertumbuhan, mengingat banyaknya dinamika geopolitik Dunia yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, Kepada mencapai Sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut, kerja sama yang solid antara pemerintah dan Sekalian lini masyarakat, termasuk pemilik usaha mulai dari skala mikro hingga korporasi, merupakan modal Primer yang harus Eksis dalam ekosistem perekonomian Indonesia.

Berbicara mengenai perkembangan UMKM di Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan bahwa UMKM di Indonesia membutuhkan informasi dan akses pasar Kepada Bisa Bertanding di tengah banyaknya produk asing Indonesia dan isu tarif Amerika Perkumpulan yang akan berdampak pada dinamika ekonomi ke depannya. Berdasarkan survei APINDO, 51% UMKM Tetap kesulitan memperoleh pembiayaan. 

Sementara sejumlah 80% Tetap bergantung pada modal pribadi, dan hanya 4,1% yang berhasil menembus rantai nilai Dunia sehingga UMKM kita Tetap tertinggal jauh dibandingkan Vietnam (24%), Thailand (29%), atau Singapura (41%).

Selain kesenjangan informasi dan akses pasar, dunia usaha Indonesia juga membutuhkan dukungan dari pemerintah melalui kepastian dan perlindungan hukum. Dengan menggabungkan akses informasi, akses pasar, kepastian hukum, Ciptaan usaha, dan didukung oleh kerja sama lintas sektor, Sasaran pertumbuhan ekonomi Bisa lebih realistis dicapai secara bertahap.

Cek Artikel:  Ekspektasi Penganekaragaman Pangan

Sejak era pandemi, UMKM Lanjut bertumbuh dan telah menjadi salah satu sektor terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia. Menonton fakta tersebut, pemerintah Lanjut aktif bekerjasama dengan berbagai pihak Kepada mendorong pertumbuhan kualitas UMKM di Indonesia. APINDO sebagai salah satu Kawan pemerintah juga Lanjut berinovasi Kepada menjadi jembatan bagi pihak pemilik usaha dengan pemerintah. Pada Rakerkonas (Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional) APINDO yang diadakan pada 4-6 Agustus 2025, APINDO bertekad Kepada memperkuat ekosistem usaha dengan pendekatan Pentahelix lintas sektor dan meningkatkan kualitas program-program APINDO yang telah berjalan.

Salah satu program unggulan APINDO adalah APINDO UMKM Merdeka (AUM). Program ini merupakan sebuah inisiatif Kepada mendukung usaha mikro daerah dan sekaligus menjadi pendamping mahasiswa (internship) Kepada belajar langsung dalam membangun usaha. Dalam program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikasi), mahasiswa Tak hanya memperoleh sertifikasi magang, tetapi juga mendapatkan pengalaman Konkret tentang bagaimana membangun dan menjalani bisnis, serta diharapkan dapat membangun mental pengusaha yang andal.

Cek Artikel:  Pemberantasan Judi Online

Salah satu strategi APINDO dalam memperluas jangkauan kerja sama pentahelix adalah dengan berkolaborasi dalam program Diplomat Success Challenge (DSC). Program DSC merupakan program inkubasi bisnis yang diprakarsai oleh Wismilak Foundation. Sejak pertama kali dicetuskan di tahun 2010, DSC telah berhasil meningkatkan partisipasi keikutsertaan peserta setiap tahunnya. Tahun ini, dengan tema “Figur Sinergi Kolaborasi”, di season ke-16 tahun 2025, DSC menargetkan 40.000 ide bisnis yang mendaftar. Selain itu, para alumni DSC juga Mempunyai wadah berjejaring yang dinamai Diplomat Entrepreneurs Network (DEN). 

Ekosistem ini Bisa dimanfaatkan bagi para anggotanya Kepada saling bertukar informasi dan akses pasar, sehingga Bisa mendorong Ciptaan dan kualitas produk UMKM. Menonton antusias masyarakat terhadap DSC tiap tahunnya, maka di situlah APINDO hadir Kepada menjadi Kawan strategis bagi para entrepreneurs yang tergabung dalam DEN. Ke depannya, APINDO berharap kolaborasi yang terjadi antara APINDO dan kreativitas Member DEN Bisa menciptakan Ciptaan produk, sehingga Bisa Memajukan nilai tambah jenama lokal di tengah derasnya produk-produk luar negeri Begitu ini.

Menjadi Pengusaha yang Tangkas dan Selalu Bertumbuh

Menjadi bagian dari visi “Indonesia Emas 2045”, khususnya dengan peran kita sebagai pelaku usaha, tentu membutuhkan Watak yang terbuka dan adaptif terhadap tantangan yang Eksis di depan nanti. Selain itu, pengusaha juga perlu bersiap Kepada merasakan rasa ‘sakit’ ketika menjalani bisnisnya. Rasa ‘sakit’ di sini adalah potensi Terperosok bangunnya usaha kita ke depan. Mempunyai GROW (Grit, Resilience, Opportunity, Win -Together) mindset dan jiwa resiliensi adalah apa yang dibutuhkan pengusaha Begitu ini. Oleh karena itu, APINDO Serempak pemerintah Lanjut berupaya Kepada menumbuhkan Ciri yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha di Indonesia dengan berbagai program yang dimiliki.

Cek Artikel:  Utang Pemerintah makin Mencemaskan

Visi Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang mustahil Kepada dicapai. Indonesia Mempunyai banyak sekali potensi, tetapi Kepada menuju visi tersebut, kita perlu menentukan Sasaran yang Jernih, mapping strategi yang terukur, hingga kepastian hukum. Visi ini juga memerlukan sistem pentahelix yang luas Kepada mempercepat proses pencapaian Sasaran di tahun 2045. Oleh karena itu, sebagai salah satu perwakilan dari sektor usaha dan UMKM, APINDO Lanjut berupaya Kepada berkontribusi dalam inisiatif pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Akhir kata, mari bersatu Kepada mewujudkan Indonesia berdaulat. Serempak kita optimis menyongsong era rakyat Indonesia yang semakin sejahtera, mengantar negeri ini maju dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.

Dirgahayu Republik Indonesia!

Mungkin Anda Menyukai