Menlu Sugiono foto Berbarengan pemimpin dunia di KTT BRICS. Foto: Instagram
Jakarta: Masuknya Indonesia ke BRICS memang mengejutkan karena dinilai sangat singkat. Pengamat Dunia dari CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, Indonesia jangan hanya membawa diri sendiri, Tetapi bawa juga ASEAN.
“Kita juga punya rekan-rekan kita, salah satunya ASEAN yang paling Krusial,” kata Yose Rizal, pada Perhimpunan Obrolan Denpasar 12 (FDD12), Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.
“Dan kita Dapat mulai memajukan ASEAN ke dalam BRICS itu sendiri juga,” lanjut Yose.
Menurutnya, ini Dapat dimulai dengan membuka dialog mengenai ASEAN dengan BRICS. Setelah itu, Dapat membuka kerjasama praktis yang selama ini berada di ASEAN dibawa ke BRICS.
“Sebenarnya ini bukan hanya Kepada BRICS saja. Kita juga punya kesempatan Kepada membawa ASEAN kepada G20,” ucap Yose.
Selama ini sudah banyak yang menyuarakan Indonesia Sepatutnya Dapat membawa ASEAN itu ke dalam G20, sebagai salah satu member non-nation.
Sekarang ini Terdapat dua Personil G20 yang bukan nation, yang pertama adalah Uni Eropa dan Uni Afrika. “Kenapa enggak kita coba bawa ASEAN itu sendiri ke dalam G20? Supaya kita juga Dapat mengangkat Berbarengan-sama Kawan-Kawan kita di kawasan ini Berbarengan-sama ke G20,” tegas Yose.
Indonesia telah secara Formal bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025. BRICS adalah aliansi ekonomi Dunia beranggotakan negara-negara berkembang besar, Adalah Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan
Satu pertanyaan besar berkecamuk di benak banyak pihak: apa sebenarnya manfaat yang didapat Indonesia dari keanggotaan BRICS?
“Ini merupakan bagian dari strategi kita Kepada menghadapi perkembangan dunia yang semakin Tak menentu,” ucap Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa Seluruh langkah kerja sama Dunia Indonesia, termasuk bergabung ke aliansi BRICS, diambil dengan memperhatikan aspek perlindungan, kesejahteraan, dan perdamaian dunia.
“Kita Pasti apa yang dikerjakan Niscaya memberikan manfaat dari berbagai aspek, bukan ekonomi semata,” pungkas Lestari Moerdijat.