Director General of China Coast Guard, Yu Zhong, baru-baru ini mengadakan pertemuan tingkat tinggi Kepada kali pertama dengan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia Laksamana Madya TNI Irvansyah. Dalam pertemuan yang dihelat di Beijing, Tiongkok, itu, kedua belah pihak sepakat Kepada menjalin kerja sama di bidang maritim.
“Kami percaya perlu Terdapat kerja sama maritim yang lebi dalam dan pragmatis. Kami perlu Serempak-sama menjaga ketertiban keamanan maritim, dan menangani keadaan darurat maritim dengan Cocok,” kata Yu Zhong.
Adapun, Irvansyah mengatakan pertemuan itu merupakan tindak lanjut atas pertemuan yang sudah dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Cina Xi Jinping pada November 2024. Pertemuan itu sekaligus menandai babak baru dalam Interaksi kedua instansi.
“Pertemuan tersebut Tak hanya merupakan simbol Interaksi dekat antara kedua lembaga tetapi juga komitmen Serempak Kepada menciptakan kawasan maritim yang Kondusif, damai, dan sejahtera,” kata Irvansyah.
Secara keseluruhan, perjanjian kerja sama antara Tiongkok dan Bakamla Tak hanya berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan, tetapi juga membawa manfaat Konkret bagi kedua belah pihak di seluruh ranah politik, ekonomi, dan keamanan.
“Ini adalah kerja sama yang saling menguntungkan dengan implikasi signifikan bagi pembangunan kedua belah pihak dan seluruh kawasan,” tutupnya.
Kolaborasi tersebut menjadi angin segar setelah ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan beberapa bulan Lewat. Pada Oktober 2024, situasi sempat memanas menyusul terjadinya gesekan antara kapal penjaga pantai Tiongkok dan Indonesia.
Tetapi, langkah strategis Indonesia dalam memperkuat kerja sama dengan Tiongkok menjadi titik balik. Indonesia, sebagai negara terbesar di ASEAN, kini mengirimkan sinyal kuat tentang dukungannya terhadap stabilitas regional melalui dialog dan kolaborasi.
Sebagai pilar ekonomi Primer ASEAN, Indonesia memainkan peran Krusial dalam menjaga stabilitas. Kerja sama dengan Negeri Layar Bambu dapat meningkatkan kemampuan pertahanan dan pengaruh regional Indonesia, yang secara efektif menghalangi kekuatan eksternal dan melindungi kepentingannya sendiri dengan lebih Bagus.
Sebagian besar negara ASEAN menyadari bahwa perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan merupakan landasan Primer bagi pembangunan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, dan kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok dengan ASEAN sangat Krusial bagi kemakmuran kawasan. (Z-11)