Obrolan dan penyerahan Non-Disclosure Agreement (NDA) Rencana Importasi Sapi Peras dari Amerika Perkumpulan. Foto: Dok GKSI
Jakarta: Indonesia melalui Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) bakal mengimpor 100 ribu sapi Peras dari Amerika Perkumpulan (AS). Impor sapi ini diharapkan Pandai meningkatkan produksi susu di Indonesia dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Rencana ini dilatarbelakangi kondisi bahwa sapi yang Terdapat di Indonesia merupakan hasil persilangan genetik antara sapi lokal dan Frisian Holstein. Sehingga, sapi tersebut Bukan ideal dalam menghasilkan susu,” kata Bendahara Lumrah GKSI, Febryanto, melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.
Rencana ini mengemuka dalam Obrolan dan penyerahan Non-Disclosure Agreement (NDA) Rencana Importasi Sapi Peras dari Amerika Perkumpulan. Kegiatan dilaksanakan di Restoran House of Yuen, Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, pada Senin, 6 Januari 2025 malam.
Kegiatan ini melibatkan Kementerian Koordinator (Kemenko) Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN (ID Food), Kedutaan Besar AS Kepada Indonesia, dan US Dairy Export Council (USDEC).
Acara turut dihadiri Duta Besar Amerika Perkumpulan Kepada Indonesia yang diwakili oleh Konselor Pertanian Kedutaan Besar AS Kepada Indonesia, Lisa Ahramjian; serta para direktur Industri Perusahaan Susu (IPS) Indonesia seperti Ultrajaya, Nestle Indonesia, Cimory, Frisian Flag Indonesia, Freshland Penemuan Sejahtera, Mayora Indah, dan Greenfields Indonesia.
Febryanto melanjutkan berkurangnya jumlah populasi sapi di Indonesia juga semakin memperparah keadaan dengan adanya penyakit mulut dan kaki yang merebak pada 2022. Kejadian ini mengakibatkan Mortalitas Sekeliling 65 ribu ekor sapi.
“Sehubungan dengan adanya kebutuhan ketersediaan susu dalam program MBG Pemerintahan Presiden Prabowo, maka impor sapi ini menjadi bentuk komitmen GKSI memenuhi kebutuhan susu,” kata dia.
Spesialis susu dari Lembaga Gizi Nasional Prof Epi Taufiq menyatakan susu merupakan bagian Krusial yang harus disertakan dalam program MBG. “Susu mengoptimalkan asupan gizi anak bangsa,” kata dia.
Konselor Agrikultur Kedubes AS, Lisa Ahramjian, menyebutkan langkah GKSI merupakan awal yang Bagus dalam membuka kerja sama antara AS dan Indonesia dalam bidang-bidang strategis.
“Impor ini dapat memperkuat Interaksi dagang antara AS dan Indonesia, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu di Indonesia,” kata Lisa.