Indonesia membutuhkan dukungan pendanaan Buat mengoptimalisasi potensi Daya hijau di dalam negeri. Penanaman modal di sektor itu merupakan aspek Krusial Buat mencapai ekonomi yang tumbuh secara berkelanjutan.
Demikian disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani dalam Indonesia-Europe Investment Summit 2024 bertajuk Bridging Horizons: European Investment and Indonesia’s Path to a Sustainable Future, Jakarta, Senin (9/12).
“Kami Mempunyai Daya terbarukan yang sangat melimpah, Sekeliling Sekeliling 3.700 Giga Watt dari tenaga surya, dari tenaga air, dari pasang surut, dan juga dari panas bumi, dan juga dari ladang angin,” ujarnya.
“Tapi kami Kagak Dapat melakukannya sendiri. Kita Jernih butuh dukungan dari pihak asing Buat mengaktifkan potensi ini, kita butuh pendanaan, kita butuh teknologi, kita butuh kumpulan Bakat yang bagus. Itu sebabnya bekerja dengan Kenalan kita, terutama dari negara-negara Eropa, sangat Krusial bagi kita,” tambahnya.
Data pemerintah menunjukkan, potensi Daya baru terbarukan dari solar di Indonesia mencapai 3.294 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 0,35 GW. Lewat potensi Daya hidro mencapai 95 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 6,77 GW.
Kemudian potensi Daya dari bioenergi mencapai 57 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 3,19 GW. Potensi Daya dari angin maupun turbin mencapai 155 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 0,15 GW.
Sedangkan potensi Daya dari panas bumi mencapai 23 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 2,38 GW. Lewat potensi Daya dari gelombang laut mencapai 63 GW dan sama sekali belum dimanfaatkan di Indonesia.
“Investor Eropa Mempunyai keahlian teknologi dan sumber daya, sementara Indonesia menawarkan kekayaan potensi dan pasar yang Elastis. Berbarengan-sama, kita dapat menjembatani cakrawala ini dan menciptakan kemitraan yang mencontohkan keberlanjutan, Ciptaan, dan keahlian yang berkelanjutan,” Jernih Rosan.
Duta Besar Uni Eropa Buat Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi mengungkapkan, kekayaan alam Indonesia dan potensi ekonomi di dalamnya merupakan daya tarik yang memikat Uni Eropa. Karena itu dapat mendorong kemajuan ekonomi hijau melalui investasi di sektor Daya terbarukan.
“Daya terbarukan akan mendatangkan investasi. Jadi Indonesia sangat kaya akan potensi Daya terbarukan. Indonesia juga sangat kaya secara sosial, masyarakatnya. Jadi, Eropa Ingin memanfaatkan potensi ini,” kata dia.
Sementara itu, Ketua EuroCham Francois de Maricourt menyatakan dukungan kepada Indonesia yang Ingin mengoptimalisasi potensi Daya terbarukan. Itu dinilai sejalan dengan visi Uni Eropa terhadap ekonomi berkelanjutan.
EuroCham, kata Francois, akan berkomitmen Buat menjalin kemitraan dan mendorong investasi hijau guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Kami Tetap berharap bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UE-Indonesia, atau Indonesia-EU CEPA, dapat diselesaikan dalam waktu dekat, karena berpotensi Buat meningkatkan arus perdagangan dan investasi antara UE dan Indonesia secara signifikan,” jelasnya.
EuroCham juga merekomendasikan sejumlah hal agar Indonesia Dapat meraih banyak investasi dari Uni Eropa Buat mendukung pemanfaatan Daya terbaukan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertama, perlunya integrasi ke dalam rantai nilai Mendunia.
Kedua, memperkuat dukungan bagi investor yang Terdapat. Ketiga, meningkatkan kepastian dan konsistensi regulasi. Keempat, mendorong Ciptaan dan keberlanjutan. “Ini mencerminkan komitmen kami Buat mendukung pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan,” pungkas Francois. (Z-11)