Indikator Pasar Modal RI Positif di Tengah Ketidakpastian Geopolitik Dunia

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar modal Indonesia menunjukkan resiliensi di tengah tantangan ketidakpastian geopolitik Dunia dan momentum tahun politik di dalam negeri sepanjang 2024.

 

Hal itu ditunjukkan dengan tren positif pada berbagai indikator, di antaranya stabilitas pasar, tingkat aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan Anggaran, serta peningkatan jumlah investor ritel dengan pesat.

 

“Berkat kerja keras, sinergi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di industri pasar modal Indonesia, kita berhasil menghadapi berbagai tantangan tersebut dengan penuh optimisme. Bahkan, Kagak hanya bertahan, tetapi juga Lalu mencatatkan berbagai capaian positif sepanjang 2024, yang menjadi bukti Konkret komitmen Berbarengan dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas pasar modal di Tanah Air,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dilansir Media Indonesia, Selasa, 31 Desember 2024.

Cek Artikel:  Tren Positif Keuangan Berlanjut di 2024 , OJK Sasarankan Kredit Perbankan Tumbuh 9-11%

 

Tamat 27 Desember 2024, IHSG ditutup di posisi 7.036,57, dengan kapitalisasi pasar tumbuh sebesar 5,05 persen  year to date (ytd) menjadi senilai Rp12.191 triliun. Pasar Surat Utang Indonesia Composite Bond Index (ICBI) juga tumbuh ditutup di level 392,36, atau mencatatkan kenaikan sebesar 4,74 persen (ytd).
 


Ilustrasi pasar modal. Foto: BEI 

 

Kinerja reksa Anggaran per 24 Desember 2024 dari sisi Asset Under Management (AUM) tercatat senilai Rp840,07 triliun atau meningkat sebesar 1,37 persen (ytd).

 

Dari pasar modal syariah, per 27 Desember 2024, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat diposisi 213,86 atau tumbuh sebesar 0,57 persen (ytd) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp6.759,54 triliun, atau tumbuh sebesar 9,98 persen (ytd).

Cek Artikel:  Beras Penyumbang Terbesar Inflasi Agustus, Presiden: Lagi Eksis Kenaikan Harga 5-6%

 

Dari aktivitas penghimpunan Anggaran di pasar modal, hingga 27 Desember 2024 telah tercatat 187 penawaran Standar, termasuk 35 emiten baru, dengan total nilai penghimpunan Anggaran mencapai Rp251,04 triliun atau melampaui Sasaran yang senilai Rp200 triliun. Itu mencerminkan bukti Konkret kepercayaan yang Lalu menguat terhadap pasar modal Indonesia.

 

Dari sisi transaksi perdagangan karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024, tercatat volume transaksi mencapai 908.018 ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar.

 

“Pencapaian ini menunjukkan respons positif terhadap inisiatif dan upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan,” kata Inarno. 

Cek Artikel:  PLN NP Diganjar Penghargaan Kementerian KLH, Konsisten Berdayakan Kampung Iklim

Mungkin Anda Menyukai