Liputanindo.id – India melaporkan kasus pertama mpox atau cacar monyet klade 1b. Strain klade 1b itu terdeteksi pada seorang pria yang baru tiba dari Uni Emirat Arab.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga mengonfirmasi kasus pertama mpox pada pria berusia 38 tahun dari distrik Malappuram di Kerala. Dia dilaporkan baru kembali dari Uni Emirat Arab dan langsung berada dibawah pengawasan ketat.
“Ini adalah kasus mpox kedua di India, dan kasus pertama yang terdeteksi dengan klade baru yang beredar secara Dunia, yang diketahui lebih ganas,” kata pejabat senior di kementerian itu, dikutip Hindustian Times, Selasa (24/9/2024).
Intervensi kasus klade 1b ini, kata kementerian itu, Kagak perlu Membangun masyarakat panik. Hal ini lantaran risiko penyakit mpox strain klade 1b tergolong rendah di India.
“Meskipun risiko penyakit ini berubah menjadi wabah besar di India rendah, negara bagian sepenuhnya siap Buat menghadapi segala kemungkinan. Tetapi, orang-orang Kagak perlu panik sama sekali,” ujar pejabat itu.
Lebih lanjut, kementerian langsung melacak dan mengawasi pasien yang terkonfirmasi mpox klade 1b itu. Tetapi sejauh ini dipastikan Kagak Terdapat kontak yang dinyatakan positif.
Diketahui, pasien mpox pertama di India diisolasi di bangsal Rumah Sakit Lok Nayak di Delhi awal bulan ini. Tetapi, jenis virus tersebut adalah jenis yang Biasa ditemukan pada wabah sebelumnya di India pada tahun 2022.
Pasien mpox pertama di India itu merupakan seorang pria berusia 26 tahun yang terpapar usai melakukan perjalanan dari Afrika.
Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah virus menular yang dapat menyebabkan lesi kulit yang menyakitkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mpox, yang dulunya disebut cacar monyet, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat di Afrika pada bulan Agustus.
Sejak itu, varian virus yang lebih berbahaya telah menyebar ke negara-negara di luar benua Afrika, termasuk Swedia, Thailand, dan Pakistan.
Mpox menyebar dari hewan ke Mahluk dan antarmanusia melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi, termasuk melalui Interaksi seks, kontak kulit ke kulit, dan berbicara atau bernapas di dekat orang lain.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi di seluruh tubuh. Apabila Kagak diobati, mpox dapat mematikan.