India Didesak Segera Ekstradisi Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina

India Didesak Segera Ekstradisi Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina
Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina.(Dok.Anadolu)

INDIA diminta segera mengekstradisi Perdana Menteri Bangladesh yang digulingkan, Sheikh Hasina, ke Dhaka. Hasina, 77, melarikan diri ke India pada 5 Agustus silam menyusul pemberontakan rakyat atas kekejaman dan penindasan selama 15 tahun.

Penasihat Luar Negeri Bangladesh, Touhid Hossain, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan pesan diplomatik kepada pemerintah India agar memfasilitasi kembalinya mantan Perdana Menteri  Sheikh Hasina kembali ke Dhaka.

“Kami mengirimkan sebuah nota verbal (pesan diplomatik) kepada pemerintah India yang menyatakan bahwa pemerintah Bangladesh Mau dia (Hasina) kembali ke sini Buat proses peradilan,” kata Hossain kepada wartawan di Dhaka, Senin (23/12) waktu setempat.

Cek Artikel:  Gedung KBRI di Damaskus Kena Peluru Nyasar, Tak Terdapat WNI Terluka

Menurut Penasihat Urusan Dalam Negeri, Letnan Jenderal (Purn.) Jahangir Alam Chowdhury, sudah Eksis perjanjian ekstradisi antara Dhaka dan New Delhi.

“Kami Mempunyai kesepakatan pertukaran tahanan dengan India. Itu akan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan tersebut,” kata Chowdhury kepada wartawan di Dhaka.

Sumber di pemerintahan India mengonfirmasi mereka telah menerima nota verbal tersebut “sehubungan dengan permintaan ekstradisi” dari Komisi Tinggi Bangladesh di New Delhi pada Senin. New Delhi sebelumnya membenarkan Hasina memang berada di India.

“Demi ini, kami Enggak dapat memberikan komentar mengenai masalah ini,” kata sumber pemerintah India kepada Anadolu.

Cek Artikel:  Houthi Serang Tiga Kapal di Laut Arab dan Laut Merah

Lebih dari 700 orang, sebagian besar pemuda, tewas dalam pemberontakan rakyat dipimpin oleh mahasiswa tersebut, yang kemudian berujung pada pembentukan pemerintahan transisi. Di Dhaka, Hasina menghadapi banyak kasus, termasuk Buat dugaan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pemenang Nobel, Muhammad Yunus, memimpin pemerintahan transisi sejak 8 Agustus. Yunus mengatakan kepada Sekretaris Esensial Departemen Luar Negeri India, Vikram Misri, bahwa keberadaan Hasina di India menyebabkan ketegangan.

Interaksi bilateral antara kedua negara tetangga Asia Selatan tersebut semakin memburuk dengan Dhaka menuduh media India menjalankan propaganda terhadap Bangladesh.

Setelah media India mulai memberi ruang Buat pernyataan-pernyataan yang diduga dikeluarkan oleh Hasina, Yunus telah meminta New Delhi Buat Membikin mantan perdana menteri tersebut tetap Tenang.

Cek Artikel:  Jumlah Insiden Pesawat Boeing Alami Kecelakaan Sepanjang 2024

Dalam perkembangan terbaru sejak Agustus, India mengirimkan delegasi tingkat tinggi pertama ke Bangladesh pada awal bulan ini. (Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai