Indeks Kerukunan Beragama di Sumbar Meningkat

Indeks Kerukunan Beragama di Sumbar Meningkat
WAKIL Menteri Religi RI, Syaiful Rahmat Dasuki(Dok. Kemenag)

WAKIL Menteri Religi RI, Syaiful Rahmat Dasuki, memuji peningkatan indeks kerukunan beragama di Sumatra Barat (Sumbar). Tetapi menekankan pentingnya Lanjut memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Syaiful Rahmat Dasuki Ketika memberikan pembinaan moderasi beragama di hadapan Kakanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin, dan ratusan ASN Kemenag Sumbar di Aula Amal Bhakti I, Kota Padang, Provinsi Sumbar, Sabtu (7/9).

Menurutnya, penguatan moderasi beragama telah menjadi program prioritas Kementerian Religi serta arah kebijakan negara, yang bertujuan Buat menjaga kerukunan umat dan membangun Serasi sosial di tengah masyarakat.

Baca juga : Kanwil Kemenag Sumbar Musnahkan 53.905 Kitab Nikah

Syaiful juga menyoroti pentingnya menangkal politik identitas dan menekankan perlunya penjernihan agar potensi polemik Bisa dicegah.

Cek Artikel:  Tega, Ibu di Medan Jual Bayinya Baru Lahir Rp20 Juta

“Alhamdulillah, pilpres dan pemilu telah berjalan dengan Bagus. Ini tak terlepas dari peran ASN yang Bisa mengurangi pemikiran intoleransi yang sering memanfaatkan perbedaan sebagai pemisah,” ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan pentingnya tetap aktif dalam konsolidasi pemahaman yang toleran, termasuk dalam hal pilihan politik. Wamenag berharap ASN di Sumbar Mempunyai komitmen politik kebangsaan yang mendukung persatuan NKRI.

Baca juga : Pansus Haji Gandeng Polri dan KPK Proses Intervensi Dugaan Kecurangan

Ia juga berharap peran aparatur negara dalam mendeteksi dan mengatasi ancaman terhadap nilai-nilai toleransi di masyarakat semakin ditingkatkan.

“Melalui semangat Pancasila, Indonesia akan Lanjut tegak sebagai negara yang menghormati keberagaman dan toleransi. Dengan kesadaran dan kerja sama Sekalian pihak, kita Bisa menjaga kedamaian menuju visi Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

Cek Artikel:  PKB Jalan Sendiri di Pilgub Jatim, Usung Luluk-Lukmanul Hakim

Wamenag juga menekankan bahwa yang perlu dimoderasi bukan Religi, melainkan Langkah beragama.

“Teknologi dan transformasi digital menjadi tantangan baru bagi kita Sekalian. Kemajuan teknologi Bisa menjadi alat yang bermanfaat, tetapi juga membawa risiko Apabila Enggak digunakan dengan bijak,” kata Syaiful.

Ia menambahkan, media sosial dan platform digital lainnya sering menyajikan konten yang Bisa merusak moral, sehingga perlu kewaspadaan dalam menghadapi tantangan digitalisasi di era modern ini. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai