Indahnya Pemenang Pilkada Didominasi dari Campuran Parpol

Indahnya Pemenang Pilkada Didominasi dari Campuran Parpol
Bendera partai politik nasional.(MI)

PENGAMAT politik, Ubedilah Badrun mengatakan dinamika partai politik (parpol) dalam kapasitas mendukung calon kepala daerah yang menjadi pemenang pada Pilkada 2024 menunjukkan bahwa peta politik di daerah jauh lebih inklusif dan kolaboratif serta Kagak sepenuhnya Bisa diintervensi oleh pusat. 

“Dalam pilkada, partai memang terlihat lebih inklusif, pragmatis bahkan rasional dan ideologis Demi membangun koalisi,” katanya kepada Media Indonesia pada Jumat (10/1). 

Menurut Ubed, intervensi koalisi pusat kepada daerah pada Pilkada 2024, lebih banyak terjadi di Area besar yang menjadi sorotan publik, Tetapi lebih dari itu Malah memperlihatkan bahwa peta politik lokal Lagi sangat Encer dengan munculnya campuran koalisi yang berhasil memenangkan Pilkada. 

Cek Artikel:  Ridwan Kamil Dengarkan Curhatan Anggota

“Partai politik di daerah Kagak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti Demi pilpres,” ungkap Ubed. 

Ubed menilai, pola parpol di daerah yang seperti itu dapat berdampak positif pada dinamika pengambilan kebijakan di daerah yang juga akan jauh lebih mapan dan Sendiri.  

“Kebijakan di daerah yang Kagak terhubung langsung dengan Biaya dari pusat akan memungkinkan terciptakan kebijakan yang Kagak terfragmentasi seperti koalisi di pemerintahan pusat,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Ubed menilai bahwa sudah Semestinya Pilkada menjadi pertarungan elite daerah dengan mengangkat isu-isu lokalitas sehingga kebijakan yang nantinya muncul juga dapat menyelesaikan masalah yang bersifat kedaerahan.   

Cek Artikel:  Hadapi RK di Pilgub DKI, Dharma Pongrekun Ikuti Skenario Tuhan

“Karena di daerah Mempunyai dinamika politik dan latar sosial budaya yang berbeda, hal itu memungkinkan kebijakannya lebih Pusat perhatian pada kepentingan daerah bukan kepentingan pemerintah pusat,” tandasnya. 

Sebelumnya, Jaringan Pendidikan Pemilih Demi Rakyat (JPPR) mencatat sebanyak 31 dari 37 pemilihan gubernur dan wakil gubernur dimenangi oleh partai politik KIM plus. Koalisi KIM Plus menang di 4 provinsi (10,81%). Sementara Terdapat 2 Provinsi (5,41%) yang dimenangi partai non-KIM Plus, sementara sisanya 29 provinsi (78,38) dimenangi oleh koalisi campuran partai-partai Berkualitas dari KIM Plus maupun Non-KIM Plus. 

Sedangkan Demi pemilihan bupati/walikota, partai koalisi KIM Plus menang di 24 Area (4,78%), Sementara partai non-KIM plus menang di 54 Area (10,76%). Sedangkan Terdapat 407 (81,08%) yang dimenangi oleh koalisi campuran partai-partai Berkualitas dari KIM Plus maupun Non-KIM Plus, dan 2 Area (0,40%) dimenangkan calon perseorangan.

Cek Artikel:  Elektabilitas Melky-Christian Melejit di Pilkada Minahasa Utara

Kemenangan partai politik pendukung Kekasih calon kepala daerah di Pilkada 2024 yang didominasi oleh campuran partai politik, Berkualitas berasal dari koalisi partai pendukung pemerintah atau KIM plus maupun yang bukan KIM plus ini mencerminkan bahwa partai politik di tingkat daerah tak sepenuhnya terfragmentasi seperti partai politik di tingkat pusat. (Dev/I-2) 

Mungkin Anda Menyukai