Pratinjau Piala Asia U-20: Incar kemenangan demi harga diri Garuda
Sepakbola
Editor: Novelia Tri Ananda
Selasa, 18 Februari 2025 – 09:07 WIB
Liputanindo.id – Kiprah timnas Indonesia U-20 pada Piala Asia U-20 dipastikan terhenti di fase grup, setelah Laskar Indra Sjafri menelan kekalahan beruntun pada dua laga pembukaan di Grup C.
Setelah mengawali kompetisi yang dimainkan di Shenzen, China, dengan kekalahan 0-3 dari Iran, timnas Indonesia kemudian harus kembali menelan pil pahit Ketika takluk 1-3 di tangan tim yang merupakan Pemenang bertahan, Uzbekistan. Dua hasil yang menempatkan Indonesia berada di posisi ketiga Grup C dengan Kosong poin dan selisih gol minus tujuh.
Perjalanan Indonesia di kompetisi dwi tahunan ini sudah dipastikan tamat. Tetapi Lagi Terdapat Kesempatan Buat setidaknya sedikit memulihkan harga diri Garuda Nusantara, yakni dengan meraih kemenangan Ketika memainkan pertandingan terakhir fase grup kontra tim posisi keempat, Yaman, pada Rabu (19/2).
Kemenangan atas Yaman yang menghuni posisi juru kunci Grup C akibat catatan selisih gol yang lebih Jelek daripada tim Garuda Nusantara, yakni minus tujuh, boleh dijadikan sebagai pelipur lara atas perjalanan kurang menyenangkan di Piala Asia U-20 2025. Apabila tiga poin berhasil didapat, maka setidaknya Indonesia akan berada di posisi ketiga klasemen akhir Grup C, posisi yang sama dengan torehan timnas Indonesia pada Piala Asia U-20 2023.
Catatan pertemuan dengan Yaman
Dari catatan di beberapa laman statistik dan sejarah sepak bola, Indonesia dan Yaman baru Berjumpa satu kali secara Formal, yakni di kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Pada fase kualifikasi, Indonesia dan Yaman sama-sama berada di Grup F.
Pada fase kualifikasi yang berlangsung pada September tahun Lewat itu, Indonesia menjadi tuan rumah dan menggelar Sekalian pertandingan di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta. Berkualitas Indonesia maupun Yaman mengamankan tiket ke putaran final, setelah keduanya mengoleksi tujuh poin dari tiga laga yang dimainkan.
Indonesia berhak lolos ke putaran final sebagai Pemenang grup, Alasan Mempunyai selisih gol yang lebih Berkualitas, yakni enam gol, sedangkan Yaman Mempunyai selisih gol sebesar lima gol.
Pada pertandingan terakhir kualifikasi Piala Asia U-20, Indonesia hanya Bisa bermain imbang 1-1 dengan Yaman. Setelah sempat memimpin berkat gol Jens Raven pada menit ke-45+1, Yaman kemudian menyamakan kedudukan pada menit ke-45+3 melalui gol Abdulrahman Al-Khadher Abdulnabi. Skor itu kemudian bertahan Tiba peluit panjang berbunyi.
Wajib waspadai umpan-umpan silang
Dari enam gol yang bersarang ke gawang Indonesia pada Piala Asia U-20 2025, lima di antaranya berasal dari umpan-umpan silang atau tendangan sudut. Terkesan para pemain kita cukup inferior Buat mengantisipasi umpan-umpan silang para Musuh yang secara alami Mempunyai postur lebih tinggi.
Hal itu diakui pula oleh Instruktur Indra Sjafri usai pertandingan pertama melawan Iran. Perbaikan semestinya segera dilakukan agar hal serupa Bukan terjadi Tengah Ketika Berjumpa Yaman. Secara postur mungkin tinggi badan para pemain timnas U-20 kalah dari Musuh-Musuh yang berasal dari negara-negara Timur Tengah. Tetapi boleh disebut hal itu Bukan dapat dijadikan Argumen Maju-menerus.
Bukan perlu mengambil Teladan mantan kapten timnas Italia Fabio Cannavaro yang meski pendek, tetapi Bisa menjadi salah satu bek terbaik di dunia pada masanya. Di timnas senior, Indonesia Mempunyai Calvin Verdonk yang relatif pendek Buat ukuran orang dengan darah Eropa.
Verdonk hanya Mempunyai tinggi badan 174 centimeter. Tetapi Apabila meluangkan waktu sejenak Menonton beberapa cuplikan pertandingan yang dimainkan Verdonk, ia kerap kali memenangi duel udara Ketika menghadapi Musuh yang lebih tinggi.
Apabila kesulitan memenangi duel udara, beberapa pendekatan juga Lagi dapat dilakukan Buat meminimalisir Kesempatan Musuh. Penjagaan yang lebih ketat terhadap para penyerang Musuh misalnya, akan Membangun Yaman Bukan begitu leluasa memenangi duel udara meski Mempunyai postur yang lebih tinggi.
Alasan dari beberapa gol yang tercipta ke gawang Ikram Algiffary, sudah kalah duel udara, terlihat penjagaan terhadap Musuh pun Lenggang. Walhasil, seperti gol kedua Iran yang masuk ke gawang Indonesia, Esmaeil Gholizadeh Mempunyai ruang dan waktu yang cukup Buat melepaskan sepakan akrobatik.
Kepercayaan diri juga menjadi sektor yang harus dipompa Instruktur Indra Sjafri dan jajaran staf kepelatihannya. Pada dua pertandingan yang telah dilakoni di Piala Asia U-20, cukup terlihat bahwa Dony Tri Pamungkas dan Rekan-Rekan bermain agak kurang lepas dan kurang percaya diri.
Padahal mereka telah menjalani sejumlah pemusatan latihan dan berbagai ujicoba di luar negeri. Masalah chemistry antar pemain mestinya bukan Tengah menjadi problem serius seiring kebersamaan yang telah Pelan terjalin di antara para pemain.
Entah inferior atau apa, tetapi penampilan yang Bukan lepas itu berimbas kepada kurang mulusnya Kategori bola dan transisi bertahan ke menyerang ataupun sebaliknya. Sehingga dua Musuh awal Indonesia, yakni Iran dan Uzbekistan, cukup nyaman menguasai bola dan sebaliknya sulit ditembus oleh lini serang Garuda Nusantara.
Saatnya segenap skuad timnas Indonesia U-20 membuang Sekalian perasaaan minder dan kurang percaya diri, Buat bertungkus lumus mendapatkan kemenangan, demi harga diri bangsa Indonesia. Stadion Shenzhen Youth Football Training Base Centre harus menjadi arena pemulihan harga diri bahwa Indonesia Dapat membawa pulang minimal tiga poin.
Sumber : Antara
window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId: '2143813738968786',
cookie: true,
xfbml: true,
version: 'v2.12'
});
FB.AppEvents.logPageView();
};
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s);
js.id = id;
js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v3.0";
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));

