Impresi Turing Daily Explorer di Sabang – Aceh dengan Honda CB150X . . . Tembus 56,2 km/liter

liputanindo.com – Selama tiga hari Full Mulai 15 Tiba 17 Juli 2023 Divisi HC3 Astra Honda Motor mengajak 14 Blogger, Vlogger serta Conten Creator beserta banyak Influencer Demi sama sama mencicipi Indahnya Berkendara di Aceh, Khususnya Banda Aceh dan Sabang di Pulau We dengan Honda CB150X dan liputanindo merasa bersyukur Bisa ikut serta dalam acara menarik ini. Sebelum momen ini, liputanindo sendiri pertama dan terakhir merasakan riding di Pulau We Itu di tahun 2014 dengan Honda CB150R Generasi pertama bermesin Over Bore dalam bagian acara turing Komunitas Honda Triple S ( Sangihe – Sape – Sabang ) dan cerita Komparasi selama 9 tahun inilah yang akan menjadi benang merah dari Blog Kisah perjalanan turing kali ini sob .

Perjalanan ini Mempunyai nama Formal ‘Honda CB150X Daily Explorer ‘ . . Cukup butuh waktu Demi mengunyah-ngunyah memang Begitu pertama tama mendengar tema ‘daily explorer’ Demi menjelaskan perjalanan ini secara Honda CB150X sendiri Bisa dikategorikan Motor dengan penampakan yang lebih ke Motor ‘Penjelajah’.

Sepertinya Honda Jernih Mau mencoba lebih melebarkan pangsa pasar Honda CB150X ke segmentasi yang lebih luas dan mencoba membuktikan bahwa – terlepas dari tampangnya yang explorer banget – CB150X itu tetap layak dipakai Buat harian (Daily).

Cek Artikel:  Mau Mampir ke IIMS 2025 Naik Shuttle Bus Gratis, Simak Jadwalnya di Sini

Oke Langsung saja, Secara Biasa perjalanan Dengan CB150X lebih fun dan lebih pas Kalau dilihat dari segi feel performa dari Motor dibandingkan Begitu dulu liputanindo memakai CB150R di etape dan jalur yang kurang lebih memang cukup Mirip.

DCIM100GOPROGOPR5477.JPG

Watak mesin Honda CB150X yang mengarah ke ‘Near Square’ terasa lebih balance Begitu dipakai di trek Turing Pulau We – Sabang yang penuh dengan jalur berliku dan naik turun Bila dibandingkan dengan Mesin yang lebih Overbore seperti yang sembilan tahun Lampau liputanindo coba dengan CB150R.

Secara emipiris, liputanindo merasakan Nggak perlu tarik rpm terlalu tinggi di setiap gearnya Demi memperoleh feel Torsi dan Power yang propper tersalurkan dari mesi ke Roda belakang. Ibarat kata menggunakan CB150X Tak mesin meraung lebih tinggi Demi mendapatkan feel Power yang Akurat terutama ketika menghadapi Tanjakan tanjakan , khususnya di beberapa tikungan Ci-Luk ba yang kadang bikin kaget sehingga kadang bikin kita lupa Demi menurunkan gear Demi memperoleh Torsi yang ‘hilang’.

Itu baru soal Watak Mesin, nah Soal Ergonomi alias segitiga berkandara, CB150X Jernih lebih unggul dari pada versi pertama dari CB150R dulu. Jernih CB150X Mempunyai ergonomi lebih didesain Demi keperluan berkendara Mode penjelajah seperti yang liputanindo rasakan di Sabang – Aceh ini. selain itu liputanindo juga cukup mengambil Impresi positif dengan penggunaan Low-seat yang lebih rendah 3 cm dan lebih datar dibandingkan Seat Standar CB150X.

Cek Artikel:  YNCI tebar Puluhan Ribu Hand Sanitizer, Dari Aceh Tiba ke Papua

Jok lebih lebar biasannya akan Membangun Bokong tekor yang ujung ujungnya pengendara harus membayarnya pada segitiga ergonomi karena Eksis bagian yang ‘tekor’ dibagian Bokong dan Membangun jangkauan Kaki Begitu motor berhenti juga Bisa lebih panjang. Tetapi dengan menurunkan jok sebanyak 3 cm, maka upaya Honda yang memperlebar Jok Tak serta merta Membangun jangkauan kaki ke Foot peg jadi tekor  . . .

Bisa saja nih Honda memikirkan bagaimana feel Bokong mendarat di Jok yang lebih nyaman, Tetapi Tak Membangun pengendaranya membayar dengan bertambahnya Jangkauan oleh kaki atau Seat-height.

Selain itu Juga Kopling Honda CB150X lebih smooth dan Membangun pergantian gear Bisa berlangsung lebih smooth dan Segera. Secara Biasa dari aspek teknis Motor, Jernih berkendara turing Di Pulau We dengan CB150X tahun Serempak AHM terasa ini jauh lebih nyaman, Segera dan fun dibandingkan Begitu pertama dulu liputanindo turing Tiba ke titik km Kosong terbarat Indonesia.

Dan yang kedua adalah soal Kondisi Trek dan Jalan di Pulau We yang jadi tempat penjelajahan kali ini. Secara Biasa infrastuktur jalan di 2023 ini sangat jauh lebih Berkualitas dibandingkan Dulu 9 tahun yang Lampau dan yang patut diacungi jempol adalah Bagaimana Cepatnya respon pemerintah Daerah Setempat Demi Tak membiarkan Spot Jalan jelek/ rusak hadir berlama lelet.

Cek Artikel:  Yamaha suntik kekuatan Bagi Indonesia di ARRC 2017 Seri sentul

Mereka Umumnya responsif melakukan pembenahan badan Jalan sehingga Jernih ini menambah Kenyamanan Turing di Aceh. Dan memang sepanjang kesempatan liputanindo riding di Propinsi Nangro Aceh Darusalam ini, Infrastruktur Jalan memang secara Biasa cukup Berkualitas bila dibandingkan propinsi propinsi tetangga Dari Aceh dan ini Jernih harus diapresiasi.

Terakhir  . . Konsumsi bahan Bakar Honda CB150X selama liputanindo Guna Turing Di Pulau We dan Banda Aceh. Sejauh riding 160 km, Konsumsi bahan Bakar Rata Rata Honda CB150X yang diukur Menggunakna MID dari Motornya sendiri diperoleh Bilangan 56,2 km/liter dengan Model perjalanan Kombinasi antara Turing Naik turun bebukitan Tiba hari terahir Stop And Go di Jalan Raya Banda Aceh. . .

Secara Biasa Trek Sabang – titik Kosong Barat Indonesia memang Layak Demi diarungi berkendara sepeda motor, Super fun. Dan akhirnnya Makin Ngerti Kenapa Honda mengubah Platform mesin Overbore ke near Square Kayak Yang dipakai di CB150X

Taufik of BuitenZorg | @liputanindo

 

 

Mungkin Anda Menyukai