Imbas Ucapan Geert Wilders Soal Anti-Palestina, Yordania Panggil Dubes Belanda

Liputanindo.id – Pemerintah Yordania memanggil duta besar Balanda terkait pernyataan anti-Palestina. Pemanggilan ini sebagai aksi protes pernyataan yang dibuat oleh anggota parlemen sayap kanan Belanda Geert Wilders.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Yordania, duta besar Belanda di Amman, Harry Verweij, dipanggil sehubungan dengan pernyataan anti-Palestina oleh Geert Wilders.

“Pemerintah memanggil Duta Besar Belanda di Amman (Harry Verweij) pada Kamis malam ke kantor pusat kementerian untuk menyampaikan pesan protes yang tegas kepada pemerintahnya atas pernyataan yang dibuat oleh politisi sayap kanan Belanda Geert Wilders,” kata pernyataan itu, dikutip Anadolu, Jumat (19/7/2024).

Kementerian itu menganggap pernyataan Wilders sama dengan keputusan terkutuk yang dikeluarkan oleh Knesset Israel. Di mana pernyataan tersebut bertujuan untuk menyangkal hak-hak yang tidak bisa dicabut dari rakyat Palestina atas negara merdeka dan berdaulat di tanah air mereka.

Cek Artikel:  China Denda Perusahaan AS Lockheed Martin Imbas Jual Senjata ke Taiwan

Knesset melakukan pemungutan suara pada Kamis pagi untuk mengeluarkan resolusi yang menolak pembentukan negara Palestina.

Resolusi tersebut mengklaim bahwa pendirian negara Palestina “di jantung Tanah Israel” akan menimbulkan bahaya nyata bagi Negara Israel dan warganya.

Kementerian Luar Negeri Yordania menuntut agar pemerintah Belanda mengambil sikap tegas dalam mengecam pernyataan tersebut.

“Pernyataan menghasut yang dibuat oleh anggota parlemen rasis ini tidak bernilai hukum dan merupakan pelanggaran hukum internasional, mencerminkan budaya kebencian rasial yang harus dilawan,” kata kementerian itu.

Wilders, seorang politisi sayap kanan yang dikenal karena sikap anti-Islamnya, sebelumnya telah berulang kali membuat pernyataan yang menyangkal hak-hak rakyat Palestina, khususnya hak mereka atas negara merdeka dan berdaulat, dan menyatakan bahwa masalah Palestina dapat diselesaikan dengan mengorbankan Yordania.

Cek Artikel:  Soal Cacat Mesin Airbus A350, Penyelidik Hong Kong: Kerusakan Berpotensi Lebih Parah

Mungkin Anda Menyukai