MURID SMPN 101 di Palmerah, Jakarta Barat, diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal.
Imbauan disampaikan oleh Kepala SMPN 101 Jakarta, Yuni Supangkat menyusul adanya kasus siswi kelas 8 sekolah itu yang berinisial S diculik dan dirampok oleh pria tidak dikenal pada Kamis (25/7) lalu.
“Pertama, ketika di hari Senin (pasca kejadian) kan langsung hari Senin ada kegiatan, langsung kami memberikan pengarahan kepada guru maupun siswa agar satu ketika ada orang yang tidak dikenal maka tidak begitu percaya saja,” kata Yuni, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (1/8).
Baca juga : Polisi Dikepung Kaum Demi Patroli di Kampung Ambon
Kemudian, kata Yuni, murid harus memberitahu kepada guru serta petugas dalam sekolah jika ada orang tidak dikenal datang menjemput. “Yang kedua, juga kepada para guru ataupun petugas itu, harus mengecek orang yang bersangkutan siapa, kemudian mengonfirmasi betulkah ini ada kakak atau saudara mereka (murid). Jangan sampai informasi menjadi tidak akurat. Dikonfirmasi dahulu apabila ada sebuah informasi.”
Mengenai siswi S yang diculik dan dirampok oleh pria yang tidak dikenal pada Kamis (25/7) sekira pukul 05.21 WIB, Yuni menyebutkan bahwa pihak sekolah tidak pernah mewajibkan muridnya untuk datang pada jam tersebut.
Siswi S hanya berinisiatif datang pukul 05.21 WIB atas inisiatifnya sendiri karena dia adalah pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS). “Mau meluruskan, kami tidak pernah menugaskan anak-anak untuk piket (jam 05.21 WIB), memang kebiasaan siswa itu datang pagi sampai jam segitu sudah pada datang,” ujarnya.
Baca juga : Penculik Bocah 4 Mengertin di Johar Baru Rupanya Ibu Kandungnya Sendiri, Polisi: Dia Kangen Anak
Demi kejadian, petugas satuan pengamanan (satpam) sekolah sedang izin lantaran kakaknya sedang sakit. “Karena satpam enggak bisa jadi tukang sapu jaga. Pada saat itu, satpam kakaknya sedang sakit keras, meninggal Jumat, yang ada saat itu ada petugas kebersihan sekolah.”
Demi itulah pria tak dikenal masuk ke lingkungan sekolah dan memanggil siswi S lalu memberinya informasi palsu bahwa ibu S yang mengantar S ke sekolah mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang.
Siswi S pun menanyakan ciri-ciri ibunya dan pria tak dikenal itu menjabarkannya dengan benar. Siswi S pun mengikuti pria itu hingga kemudian siswi S dijarah hartanya.
Baca juga : Polisi Tangkap Penculik Bayi di Tambora yang Kabur ke Madura
Yuni mengaku telah menyebar selebaran wajah pria tak dikenal yang menculik dan merampok harta siswinya yang berinisial S. Risalah-selebaran itu ditempel di sejumlah titik Jalan Pengawasan Kali Grogol, Palmerah, Jakarta Barat.
“Jadi kami itu dari Babinsa diintruksikan untuk memasang wajah pelaku. Karena memang pelaku itu kemarin kan belum sampai ditangkap, masih diintai terus,” tandasnya.
Sebelumnya, S diculik oleh pria tak dikenal yang berpura-pura mengabari bahwa ibu S mengalami kecelakaan. S pun diajak pergi hingga ke jembatan penyeberangan orang di wilayah Jalan Gatot Subroto, kemudian dijatuhkan ke aspal. Aset korban berupa anting dan cincin raib dibawa kabur pelaku. (Ant/J-2)