PARA ilmuwan menemukan dua molekul yang mengandung nitril di Gugusan molekuler Taurus. Gugusan molekuler Taurus (TMC-1) adalah Gugusan antarbintang yang terletak di konstelasi Taurus dan Auriga, dan molekul-molekul yang baru ditemukan di dalamnya dikenal sebagai malononitril dan maleonitril.
Molekul-molekul ini terdeteksi menggunakan data dari survei garis QUIJOTE yang sedang berlangsung di TMC-1 yang dilakukan dengan Teleskop Yebes di Spanyol. Secara singkat, keberadaan molekul-molekul ini menunjukkan adanya proses kimia yang kompleks di ruang angkasa.
“Dinitril, seperti malononitril, telah dikenali sebagai prekursor dalam sintesis purin dan pirimidin pra-biologis, yang merupakan inti dari RNA dan DNA,” Terang Marcelino Agúndez Chico, seorang peneliti di Instituto de Física Mendasar (CSIC) di Madrid, Spanyol, kepada Space.com. “Semakin kami menyelidiki, semakin kami sadar bahwa Gugusan molekuler Pandai mensintesis molekul pra-biotik.”
Beberapa tahun terakhir telah menyaksikan fase menarik dalam astrokimia, di mana teknik observasi baru dan teleskop canggih memungkinkan para ilmuwan menemukan lonjakan molekul baru di ruang angkasa dengan kompleksitas yang mengejutkan.
“Sepertinya Kagak Terdapat batas Kepada tingkat kompleksitas kimia yang dapat dibuat oleh ruang antarbintang,” kata Agúndez. “Gugusan antarbintang yang dingin kini Kagak Tengah dianggap sebagai tempat yang Kagak aktif, melainkan sebagai laboratorium kimia yang sangat aktif.”
Di antara berbagai jenis molekul yang Biasa, terdapat yang mengandung grup nitril, yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen yang terikat dengan ikatan tripel. Molekul jenis ini, pada kenyataannya, sangat melimpah. “Grup nitril sangat Kukuh,” kata Agúndez. “Karbon dan nitrogen dipertahankan Berbarengan dengan ikatan tripel, yang Rupanya merupakan salah satu ikatan kimia terkuat di alam.”
Tetapi, kimia antarbintang berbeda dari kimia yang terjadi di Bumi, di mana reaksi kimia biasanya menghasilkan produk yang paling Kukuh. Di ruang angkasa, yang merupakan lingkungan dingin dengan Daya rendah, hasil reaksi kimia lebih dipengaruhi oleh kecepatan atau kemungkinan terjadinya reaksi, bukan oleh stabilitas.
Ini berarti reaksi yang berlangsung Segera, meskipun Kagak menghasilkan produk yang paling Kukuh, cenderung mendominasi reaksi yang lebih lelet. Nitril, secara Biasa, sangat melimpah di ruang angkasa, yang memberi Mengerti kita bahwa nitril Kagak hanya mudah terbentuk, tetapi juga sangat tahan terhadap kehancuran.
Stabilitas itu, ditambah dengan kemungkinan terbentuknya nitril, sebenarnya Membikin nitril lebih melimpah dibandingkan dengan jenis molekul lain yang mungkin lebih mudah terurai atau bereaksi.
Kepada menghubungkan molekul nitril yang baru ditemukan dengan kimia yang mungkin telah memicu kehidupan di Bumi, Spesialis astrokimia perlu mengidentifikasi reaksi antarbintang yang menghasilkan molekul-molekul tersebut. Oleh karena itu, Agúndez dan rekan-rekannya mencari molekul lain yang mungkin telah menjadi bahan awal Kepada dua nitril yang mereka deteksi, yang memberikan wawasan potensial ke dalam jalur reaksi yang terlibat dalam pembentukannya.
Ini Hasil Intervensi mereka.
Tim melaporkan malononitril dan maleonitril masing-masing delapan dan tiga kali lebih sedikit ditemukan di Gugusan TMC-1 dibandingkan dengan molekul serupa di mana salah satu ikatan tripel nitrogen digantikan dengan ikatan tripel karbon-karbon.
Sebuah spesies reaktif yang dikenal sebagai “radikal”, yang dapat memproduksi Bagus molekul yang mengandung ikatan tripel karbon-karbon serta malononitril dan maleonitril, juga diukur Sekeliling sepuluh kali lebih banyak dalam bentuk karbon dibandingkan dengan radikal nitril.
“[Ikatan tripel karbon-karbon] sangat sulit Kepada diputuskan setelah terbentuk, dan TMC-1 kaya akan hidrokarbon,” kata Agúndez. Oleh karena itu, Kagak mengherankan Kalau molekul berbasis karbon lebih melimpah daripada molekul berbasis nitril.
Tim berhasil mengusulkan jalur reaksi Kepada produksi maleonitril menggunakan pemodelan kimia. Tetapi, para peneliti menemui kesulitan dengan malononitril: mereka Kagak dapat membuktikan bagaimana molekul ini terbentuk di Gugusan antarbintang yang dingin.
Ini berkaitan dengan tantangan yang dihadapi bidang ini, kata Agúndez — Yakni, laju penemuan molekul baru Melewati kemampuan model yang Terdapat Kepada menjelaskan bagaimana molekul tersebut terbentuk. Sebagai Teladan, maleonitril Demi ini Kagak termasuk dalam basis data kimia.
“Tingkat penemuan molekul yang sangat Segera di ruang angkasa [selama tiga tahun terakhir] Kagak dapat dipahami oleh model kimia,” Terang Agúndez. “Banyak molekul yang ditemukan bahkan Kagak termasuk dalam jaringan reaksi yang digunakan dalam astrokimia. Kepada memahami bagaimana mereka terbentuk, kami perlu menyelidiki banyak reaksi baru.”
Agúndez mengatakan mereka sedang bekerja Kepada menemukan solusi, yang akan dipublikasikan dalam studi mendatang. Tetapi, data yang dikumpulkan di sini, serta dari studi eksplorasi lainnya, membantu membangun platform pengetahuan yang berkembang yang akan digunakan ilmuwan Kepada merangkai Asrar kehidupan di alam semesta.
“Data yang kami miliki Kepada Gugusan-Gugusan lain Kagak sebesar sensitifnya, tetapi Kagak Terdapat Dalih Kepada berpikir bahwa TMC-1 istimewa,” kata Agúndez. “Sangat mungkin bahwa kimia yang kami temukan di TMC-1 juga terjadi di banyak Gugusan molekuler lainnya di galaksi kita.”
“Fakta bahwa kami sekarang Mengerti bahwa molekul-molekul tersebut melimpah di Gugusan antarbintang memberikan potongan tambahan Kepada teka-teki molekul pra-biotik yang kami Pasti disintesis di ruang antarbintang,” pungkasnya. (space/Z-3)