![Ilmuwan Temukan Galaksi Termuda dan Terjauh dari Bumi](https://mediaindonesia.gumlet.io/news/2025/02/08/1739000419_4cdc2b5105a686e2456c.jpeg?w=800&q=80&format=webp)
TELESKOP Luar Angkasa James Webb kembali mencetak tonggak sejarah dengan mengungkap galaksi paling muda dan paling jauh yang pernah terdeteksi. Galaksi ini, dinamai JADES-GS-z14-0, terbentuk hanya 290 juta tahun setelah Big Bang, Demi alam semesta Tetap bayi.
Apabila dibandingkan dengan usia alam semesta yang mencapai 13,8 miliar tahun, penemuan ini berarti kita sedang mengintip masa di mana kosmos baru berumur 2% dari total usianya.
Didukung oleh cermin Penting raksasa berdiameter 6,5 meter dan instrumen inframerah super sensitif, James Webb berhasil mengungkap Rahasia ini. Sebelumnya, rekor galaksi terjauh dipegang oleh galaksi yang terbentuk 325 juta tahunpasca Big Bang.
Tetapi, yang Membangun JADES-GS-z14-0 Pas-Pas mencengangkan bukan hanya jaraknya yang ekstrem, tetapi juga ukuran dan kecerahannya. Galaksi ini Mempunyai lebar lebih dari 1.600 tahun Terang—ukuran yang luar Lumrah Kepada galaksi di usia semuda itu.
Biasanya, galaksi yang sangat terang disebabkan oleh gas yang tertarik ke lubang hitam supermasif. Tapi, ukuran JADES-GS-z14-0 menunjukkan mekanisme berbeda. Para astronom menduga Terang terang ini berasal dari bintang-bintang muda yang baru terbentuk.
“Intensitas Terang bintang yang kita lihat menunjukkan bahwa galaksi ini Mempunyai massa beberapa ratus juta kali lipat dari Mentari! Ini memunculkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin alam semesta Pandai membentuk galaksi sebesar ini dalam waktu kurang dari 300 juta tahun?” ujar Stefano Carniani dari Scuola Normale Superiore di Pisa dan Kevin Hainline dari University of Arizona.
James Webb, teleskop senilai $10 miliar yang diluncurkan pada 2021, adalah kolaborasi antara badan antariksa AS (NASA), Eropa (ESA), dan Kanada (CSA). Dirancang Kepada menyelami lebih dalam ruang dan waktu, salah satu misi utamanya adalah menemukan bintang-bintang pertama yang pernah bersinar di alam semesta.
Bintang-bintang raksasa ini, yang mungkin Mempunyai massa ratusan kali Mentari, terbentuk dari hidrogen dan helium. Meskipun hidup mereka singkat, bintang-bintang ini memproduksi unsur-unsur kimia berat di dalam inti mereka.
Yang mengejutkan, James Webb berhasil mendeteksi oksigen dalam galaksi JADES-GS-z14-0. Ini menunjukkan bahwa galaksi tersebut sudah mengalami beberapa generasi bintang masif yang hidup dan Wafat, meskipun usianya Tetap sangat muda.
“Kehadiran oksigen di tahap awal ini sungguh mengejutkan. Ini berarti sudah Terdapat siklus Kelahiran dan Mortalitas bintang sebelum kita Pandai mengamati galaksi ini,” tambah Carniani dan Hainline.
Nama “JADES” adalah singkatan dari JWST Advanced Deep Extragalactic Survey, program pengamatan yang mempelajari ratusan juta tahun pertama alam semesta. Sementara itu, “z14” merujuk pada Redshift 14, istilah yang menggambarkan seberapa jauh galaksi tersebut. Semakin besar redshift, semakin jauh dan semakin Sepuh Terang yang kita lihat.
Fenomena ini terjadi karena perluasan alam semesta yang meregangkan gelombang Terang dari galaksi-galaksi awal, menggeser mereka dari ultraviolet menjadi inframerah—spektrum yang dapat ditangkap oleh instrumen James Webb.
“Kita Tetap Pandai mendeteksi galaksi ini meskipun kondisinya 10 kali lebih redup. Ini membuka Kesempatan Kepada menemukan galaksi yang lebih muda Tengah, mungkin dari 200 juta tahun pertama alam semesta,” kata Prof. Brant Robertson dari University of California, Santa Cruz.
Penemuan ini bukan hanya memperluas batas pengetahuan Mahluk tentang alam semesta, tetapi juga memicu pertanyaan baru tentang bagaimana galaksi Pandai tumbuh begitu Segera di masa-masa awal kosmos. (Z-10)