Ilmuwan Prediksi Satu hari di Bumi Akan Berdurasi Menjadi 25 jam

Ilmuwan Prediksi Satu hari di Bumi Akan Berdurasi Menjadi 25 jam
Ilustrasi – Ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison memprediksi satu hari di Bumi, yang saat ini berdurasi 24 jam, pada akhirnya akan bertambah menjadi 25 jam. (freepik)

ILMUAN memprediksi satu hari yang biasanya berdurasi 24 jam di Bumi, pada akhirnya akan jadi berdurasi 25 jam. Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University of Wisconsin-Madison, mengatakan ini terjadi karena bulan secara bertahap menjauh dari planet tersebut.

Menurut hasil penelitian, Bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahunnya. Pergerakan bertahap ini menunjukkan dalam waktu sekitar 200 juta tahun, sehari di Bumi akan bertambah menjadi 25 jam.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Science telah mengungkap sekitar 1,4 miliar tahun lalu, ketika Bulan lebih dekat ke Bumi, satu hari berlangsung lebih dari 18 jam. Seiring bertambahnya jarak antara Bumi dan Bulan, panjang satu hari di planet kita juga bertambah panjang, menurut para peneliti.

Cek Artikel:  Solusi Keamanan Fungsional Pabrik dari Mitsubishi Electric

Baca juga : Amerika Perkumpulan Minta NASA Ciptakan Standar Waktu Bulan, Apa Tujuannya?

David Waltham, Profesor geofisika di Royal Holloway, Universitas London mengatakan gaya gesek pasang surut pada Bumi memperlambat rotasinya dan Bulan memperoleh energi tersebut sebagai momentum sudut.

“Ketika bulan menjauh, Bumi seperti seorang atlet sepatu roda yang berputar dan melambat saat merentangkan tangannya,” jelas ahli geosains Stephen Meyers, seorang profesor di Universitas Wisconsin-Madison.

Di samping itu, Bulan terletak sekitar 238.000 mil dari Bumi, sehingga membutuhkan sekitar 27,3 hari untuk menyelesaikan satu orbit dalam mengelilingi Bumi. Pergerakan bertahap Bulan menjauh dari Bumi telah diketahui selama beberapa dekade, tetapi penelitian Universitas Wisconsin-Madison melihat lebih dalam konteks geologis fenomena ini.

Cek Artikel:  Mengenal 5 Keunikan Planet Merkurius, Sang Bintang Fajar Paling Dekat dengan Surya

Baca juga : Awas Badai Mentari Dahsyat Bombardir Bumi, Hindari Akibatnya

Dengan menganalisis formasi geologi kuno dan lapisan sedimen, Meyers dan timnya mampu melacak sejarah sistem Bumi dan Bulan selama miliaran tahun yang memberikan gambaran lebih jelas tentang kemungkinan Bumi memiliki 25 jam dalam sehari.

Meski demikian, jika dilihat dari sepanjang sejarah Bumi, bulan telah bergeser semakin jauh dalam suatu proses yang dikenal sebagai ‘resesi bulan.’  

“Kita mengetahui hal itu berkat para astronot misi Apollo, yang menempatkan reflektor di bulan. Sehingga memungkinkan para ilmuwan di Bumi menembakkan laser ke permukaan bulan dan mengukur seberapa cepat bulan mundur,” kata Meyers. (dailymail/Z-3)
 

Cek Artikel:  Berca Tech Summit 2024 Memperkuat Penemuan Bisnis melalui Generative AI dan Data Privacy

Mungkin Anda Menyukai