Ikut Bimtek Pemilu, Member PPK Luwu Ditemukan Tewas di Dalam Ruangan Hotel Berbintang di Makassar

Liputanindo.id MAKASSAR – Seorang Member Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas di dalam Ruangan Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar.

 

Korban yang diketahui bernama Yusri Hafid (37) itu merupakan Penduduk Jalan Bakti, Desa Sabe, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu.

 

Korban ditemukan pertama kali Kurang Lebih pukul 18.00 Wita, dengan kondisi sudah meninggal dunia di Dasar 8 Ruangan hotel tempat korban menginap.

 

Adapun keberadaan korban di Kota Makassar Demi mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) persiapan pembentukan Grup Penyelenggara Pemungutan Bunyi (KPPS) Demi pemilihan Standar (Pemilu) tahun 2024

 

“Iya Eksis Bimteknya di sini (Kota Makassar),” ujar kerabat korban, Kemal.

 

Ia mengatakan, kecurigaan keluarga dan rekan korban bermula Ketika korban sulit dihubungi. Mengingat kegiatan Bimtek yang diikuti korban telah selesai Jumat (15/12/2023), Tetapi hingga Sabtu (16/12/2023) sore tak Eksis Info dari korban.

Cek Artikel:  Rabu Besok, DKPP Akan Periksa Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU RI

 

“Keluarga dari pagi sudah Bimbang memang. Enggak Eksis informasi masuk, saya telpon juga dari sore Enggak Eksis. Informasi dari temannya, dari KPU yang ikut bimtek, Ketika jam 12 harusnya sudah cek out,” katanya.

 

Ia menjelaskan, Mitra-Mitra korban di kegiatan Bimtek sempat ke hotel tempat korban menginap Demi mencari tau keberadaan korban. Hanya saja, pihak resepsionis hotel memberikan informasi Kalau seluruh peserta Bimtek telah keluar dari hotel.

 

“Jadi sore Kurang Lebih jam 4, katanya resepsionis sudah cek out Sekalian. Itu pihak hotel yang bilang. Baru kita dapat informasi (korban meninggal) sudah masuk magrib,” sebutnya.

 

Korban ditemukan pertama kali meninggal, kata Kemal, ketika pihak KPU dan hotel melakukan pengecekan ke Ruangan tempat korban menginap.

 

“Dari pihak hotel dan KPU datang, dia cek, meninggal. Kepolisian baru dihubungi baru naik (Kembali) ke atas,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Begal Dokter Gigi di Makassar, Dua Pelaku Dilumpuhkan Polisi

 

Adapun korban meninggal diduga karena Nyeri, Alasan selama ini korban Mempunyai riwayat penyakit. Hanya saja mengenai penyakit yang diderita korban tak dijelaskan Kemal.

 

“Pandai jadi Eksis riwayat penyakitnya ini almarhum,” tutur Kemal.

 

Sementara Ketua KPU Luwu Abdullah Sappe Ampin Maja Ketika dikonfirmasi membenarkan Kalau korban meninggal usai mengikuti Bimtek.

 

Kegiatan Bimtek sendiri disebut telah selesai hari Jumat Lampau, Tetapi korban dan peserta lainnya Tetap menginap sehari di hotel menunggu keberangkatannya kembali ke Kabupaten Luwu.

 

“Iya, korban mengikuti kegiatan Bimtek penghitungan Bunyi, korban ini PPK Kecamatan Belopa Utara. Hari Jumat selesai (Bimtek), pas selesai kegiatan hari Jumat, Mitra-Mitra PPK ini dikasih menginap Kembali di hotel Demi pemberangkatan hari Sabtu, dikasih kumpul Sekalian di situ,” ungkap Abdullah.

Cek Artikel:  Palmer Borong Empat Gol dan Cetak Hattrick Tercepat Aliansi Iuran pertanggunganer Inggris

 

Mengenai Kematian korban, Abdullah enggan berspekulasi. Tetapi menurut informasi yang dia dapatkan, korban sebelumnya memang sempat mengalami kelelahan.

 

“Saya juga Enggak Paham penyebab meninggalnya, menurut informasi mungkin kelelahan, agak Enggak Nikmat dia rasa katanya setelah pelatihan,” ujarnya.

 

Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf yang ikut mendatangi hotel tempat korban ditemukan meninggal dunia mengatakan, jasad Yusri Hafid ditemukan pertama kali Ketika pihak hotel melakukan pengecekan Ruangan.

 

“Ketika magrib tadi kami dikabari pihak hotel Demi mengecek Ruangan korban. Kemudian setelah memastikan korban meninggal dunia, kami menghubungi Dokpol dan Inafis Polrestabes Makassar Demi melakukan pengecekan,” kata Yusuf.

 

Yusuf mengungkap, dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban Enggak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau benda mencurigakan dalam kamarnya.

 

“Enggak Eksis (ditemukan) tanda-tanda lain atau kekerasan,” pungkasnya. (KEK)

Mungkin Anda Menyukai