Liputanindo.id JAKARTA – Jenama fast fesyen asal di Arteixo (A Coruña), Galicia, Spanyol meluncurkan kampanye iklan produk terbarunya yang menampilkan manekin yang dibungkus kain warna putih. Kampanye itu juga menampilkan instalasi patung yang digunakan sebagai aksesoris yang di-visualkan seperti sebuah tubuh yang tidak memiliki anggota tubuh lengkap, yang dianggap tak pantas karena tidak sensitif terhadap isu Palestina.
Kampanye tersebut memicu kecaman keras dari banyak pihak, dari mulai para aktivis pro Palestina hingga masyarakat dunia. Mantapan boikot perusahaan ritel tersebut juga menggema di sosial media hingga menjadi trending di platform X.com (Twitter).
Sejumlah pihak yang mengecam kampanye tersebut menuding Zara tidak sensitif terhadap isu Genosida di Palestina. Mereka mengecam penggambaran iklan itu seolah menyerupai potret di Gaza Palestina, di mana banyak mayat dibungkus kain kafan putih akibat serangan brutal Israel.
Menanggapi hal tersebut, Inditex (ITX.MC), pemilik Zara, hanya menurunkan kampanye tersebut dari website dan sosial media mereka. Mereka juga hanya mengatakan penarikan iklan ini semata-mata merupakan bagian dari prosedur normal untuk pembaruan konten tanpa mengomentari mengomentari seruan boikot dan permintaan maaf. Hal tersebut juga yang memicu kemarahan banyak orang.
Baca Juga:
AS Siap Bantu Israel, Kirim Pesawat Tempur Tambahan ke Timur Tengah
Berdasarkan pantauan Caritau.com, Selasa (12/12/2023), akun Instagram Zara mendapat puluhan ribu komentar, dengan banyak di antaranya yang menyertakan bendera Palestina. Tagar #BoycottZara juga menjadi trending di platform X.
Zara berdalih, peluncuran koleksi yang dilakukan 7 Desember itu terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad yang lalu. Foto-foto tersebut menunjukkan sebuah studio seniman dengan tangga, bahan pengepakan, peti kayu, serta asisten yang mengenakan pakaian terusan.
Zara di Indonesia
Sejak awal agresi Israel ke Palestina pada Oktober lalu, dukungan untuk Palestina terus mengalir. Salah satunya adalah dengan gerakan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel. Produk-produk yang dinilai memberikan dukungan kepada Israel mendapat kecaman hingga seruan aksi boikot di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Yang terbaru adalah Zara
Zara dan Starbucks di Indonesia melalui satu grup besar, MAP atau Kenalan Adiperkasa (MAPI), yang didirikan oleh konglomerat Sjamsul Nursalim. Dilansir map.co.id, dalam laporan keuangan MAPI, bisnis ZARA dilakukan lewat PT Sarimode Fashindo Adiperkasa (SFA) yang didirikan tahun 2005 dengan nilai aset Rp 1,34 triliun hingga akhir September 2023.
Sedangkan Starbucks dipasarkan lewat PT Sari Coffee Indonesia (SCI) yang didirikan tahun 2002 dengan nilai aset saat ini mencapai Rp 2,12 triliun.
Dari sejumlah merek dagang yang dimiliki MAP, Starbucks menjadi merek dagang asing dengan aset terbesar yang dimiliki MAPI di RI. Lewat disusul oleh pusat perbelanjaan asal Jepang Sogo (PT Panen Lestari Indonesia) senilai Rp 1,83 triliun, distributor produk Apple (PT Mapple Kenalan Adiperkasa) senilai Rp 1,63 triliun dan ZARA.
Jaringan Bisnis MAP
Diketahui, MAP membawahi puluhan jaringan bisnis tersebar di 88 kota di Indonesia. Dari 88 kota tersebut, mereka memiliki lebih dari 2.903 toko. Grup MAP juga memiliki jejak bisnis di 5 negara ASEAN lain yakni Filipina, Thailand, Singapura dan Malaysia.
Segmen bisnis MAP antara lain lini produk department store, pakaian, produk olahraga, segmen anak-anak, makanan dan minuman, dan toko-toko lainnya. Lini department store antara lain ada Sogo, Galeries Lafayette, dan Seibu. Lewat ada produk pakaian setidaknya MAP menggenggam 55 merek-merek ternama. Nama-nama terkenal seperti Zara, Marks & Spencer, Stradivarius, Oysho, Mango, Lacoste, Oasis, Camper, Loewe, Dr. Martens, Pandora, Calvin Klein dan lain-lain.
Kepada segmen produk olahraga, MAP memegang sekitar 29 merek, macam Sport Station, Reebok, Adidas, Converse, Speedo, Airwalk, Crocs, Diadora, Nike, Mizuno, dan lainnya.
Pada segmen makanan dan minumen setidaknya ada 9 merek, meliputi Starbucks, Domino’s Pizza, Burger King, Genki Sushi, Godiva, Krispy Kreme, Subway dan lainnya. (IRN)
Baca Juga:
Tembus 35.000, Penduduk Palestina Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel