IJTI Jawa Barat Nyantri ke Pondok Pesantren Manbaul Huda Bandung

IJTI Jawa Barat Nyantri ke Pondok Pesantren Manbaul Huda Bandung
Personil IJTI Jawa Barat Berbarengan para santri Pondok Pesantren 110 Manbaul Huda, Kota Bandung(DOK/IJTI JAWA BARAT)

BULAN Bersih Ramadan dimanfaatkan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat menggelar kegiatan positif dan membawa berkah.

Pada Sabtu (15/3), mereka mendatangi pondok pesantren Kepada mengikuti kegiatan yang Normal dilakukan oleh para santri.

Kegiatan bertajuk Jurnalis Nyantri #4 “Jurnalisme Pesantren : Bunyi Kebenaran di era digital” digelar di Pondok Pesantren 110 Manbaul Huda, Jalan Cijawura Girang, Kota Bandung. Dalam kegiatan ini, IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.

Selain itu, dilakukan juga pemberian santunan kepada marbot masjid di Sekeliling Ponpes Manbaul Huda. Kegiatan dipimpin oleh Ketua IJTI Jabar Iqwan Sabba Romli dan Ketua Yayasan Mas Mualimin Manbaul Huda 110.

Cek Artikel:  Holiday Inn Bandung Pasteur Gelar Donor darah dan Pemeriksaan kesehatan.

Iqwan Sabba mengatakan Jurnalis Nyantri diharapkan Dapat jadi jembatan antara jurnalis dan santri Kepada berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Di tengah era serbadigital dan mudahnya mencari informasi Begitu ini, tambahnya, diharapkan pondok pesantren ikut andil menjadi episentrum Kepada menyebarkan informasi yang Betul, Seksama dan lengkap.

“Kami melakukan ini dengan Cita-cita santri Dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sekarang eranya media sosial, era informasi digital dan santri harus unggul dalam memberi informasi kepada masyarakat. Mereka Dapat menyiarkan apa yang dilakukan oleh santri,” ujar Iqwan.

Selain itu, dia menyatakan jurnalis juga memerlukan pegangan dari sisi pendidikan Religi dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain kode etik yang Eksis pada Undang-Undang Pers, ia menyebut jurnalis khususnya yang beragama Islam harus punya pegangan lain.

Cek Artikel:  Pos Polisi Terpadu Leter U Gentong Tasikmalaya Dilempari Bom Molotov

“Berkaca dari kegiatan kejurnalistikan, biasanya fatsoen kami kode etik. Tapi Kepada pers muslim, kode etik dalam Al-Qur’an itu Eksis,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Mas Mualimin Manbaul Huda 110 Ustad Rosihan Fahmi menyampaikan, kegiatan Jurnalis Nyantri ini diharapkan Dapat memberi pengalaman dan ilmu baru bagi santri.

“Mudah-mudahan Eksis pengalaman lebih bagi santri karena kegiatan mereka disini setiap hari mengaji. Jadi supaya Eksis pengalaman dan ilmu baru bagi santri disini dengan kegiatan ini,” ungkapnya.

Dia mengajak para jurnalis Kepada ikut dan merasakan langsung menjadi seorang santri. Jurnalis diajak mengikuti seluruh kegiatan santri mulai dari bangun pagi hingga malam hari.

Cek Artikel:  Lahan Tidur di Lanud Raden Suryadi Suryadarma Kalijati Ditanami Jagung

 

Mungkin Anda Menyukai