IGCN Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Bisnis Berintegritas

IGCN Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Bisnis Berintegritas
(Kiri) President Indonesia Mendunia Compact Network (IGCN) Yaya Winarno Junardy(MI/Insi Nantika Jelita)


PRESIDENT Indonesia Mendunia Compact Network  (IGCN) Yaya Winarno Junardy menegaskan pentingnya tata kelola bisnis yang berintegritas. Penekanan kuat pada antikorupsi dinilai sebagai elemen dasar tata kelola usaha yang etis. Menurutnya, kepemimpinan dalam suatu bisnis yang Tak hanya Pusat perhatian Buat mencari keuntungan, tetapi juga pada inklusi dan keberlanjutan.

“Dari kalangan bisnis sendiri harus punya komitmen tinggi menciptakan nilai melalui integritas,” ujarnya dalam Responsible Business Lembaga 2024 di Bursa Dampak Jakarta, Kamis (5/12).

Junardy menekankan nilai-nilai seperti antikorupsi dan praktis bisnis inklusif harus menjadi bagian terpenting dalam organisasi Buat mencapai keadilan. Pasalnya, dengan praktik korupsi yang merajalela di Tanah Air, produktivitas pada suatu industri atau lembaga akan menurun. Alhasil, proses kinerja menjadi Tak efisien.

Cek Artikel:  2025 Jadi Tahun yang Penuh Ketidakpastian Ekonomi dan Kenaikan Harga

Mengutip data Corruption Perception Index (Indeks Persepsi Korupsi/IPK) Buat tahun 2022, Indonesia memperoleh skor menempati peringkat 110 dari 180 negara. Ini menunjukkan penegakan hukum tindak pidana korupsi Lagi perlu banyak perbaikan.

“Pimpinan perusahaan harus Bisa menciptakan satu bisnis yang efektif, transparan. Kita lihat indeks korupsi kita Lagi diperingkat 100. Jadi, anda Dapat lihat apakah proses-proses usaha kita kita sudah efisien?” katanya.

Head of Office United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Indonesia Erik van der Veen menambahkan, pihaknya mendukung negara-negara dalam mendorong integritas, akuntabilitas, dan transparansi sebagai bagian dari gerakan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Korupsi (UNCAC). Indonesia disebut Lagi menghadap tantangan berat dalam melawan praktik korupsi.

Cek Artikel:  Menaker Sebut Penaikan Usia Pensiun Sesuai Regulasi

Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi dan komitmen Serempak antara pemerintah,  swasta dan masyarakat dalam memitigasi korupsi sangat dibutuhkan.

“Sekarang Indonesia mengalami tantangan  dalam melawan korupsi. Perlunya kolaborasi, bekerja dengan partner lain, masyarakat peribadi, sektor swasta dan pemerintah menggerakkan antikorupsi,” pungkasnya. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai