IDI Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter di Area Bencana Gempa Bumi Kabupaten Bandung

IDI Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter di Wilayah Bencana Gempa Bumi Kabupaten Bandung
Tim dokter IDI Cabang Kabupaten Bandung dan Garut dengan koordinasi bersama BNPB(Doc IDI)

WILAYAH Kabupaten Bandung di Jawa Barat diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M4,9 pada Rabu, 18 September 2024. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Akibat gempa bumi ini dirasakan di sejumlah wilayah di Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Beendah, Garut, serta Cileunyi, dimana banyak bangunan rusak dan ada juga yang rubuh.

Terdapat satu fasilitas layanan kesehatan yang bangunannya terdampak gempa yakni Puskesmas Kertasari. Para tenaga medis dokter dibawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bandung dan Garut dengan koordinasi dari IDI Area Jawa Barat segera memberikan penanganan pada para korban di wilayah terdampak gempa. 

Baca juga : IDI Jabar Siapkan Tenaga Medis untuk Penanganan Gempa di jawa Barat

Sementara itu Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung, Dr A. Aziz Asopari menyampaikan hasil laporan tim lapangan IDI bahwa saat ini RSUD RSUD Bedas Kertasari hingga saat ini terdapat 26 korban yang ditangani (13 laki-laki dan 13 perempuan) dengan 24  korban luka ringan dan rawat jalan, serta 2 orang mengalami luka berat yang kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya. 

Tim dokter IDI Cabang Kabupaten Bandung dan Garut dengan koordinasi bersama BNPB melaporkan bahwa secara keseluruhan di wilayah terdampak gempa bumi terdapat sekitar 15 orang mengalami luka berat dimana 7 orang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD, 53 orang mengalami luka ringan, serta 1 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia adalah satu anak balita yang mengalami trauma kepala berat.

Cek Artikel:  Perkumpulan Buruh di Jabar Tentang Rencana Pemotongan Gaji untuk Biaya Pensiun

Data dari IDI Cabang Kabupaten Bandung, jumlah pengungsi tercatat saat ini sekitar 5,400 orang yang terdiri dari anak, dewasa dan lansia. Para dokter lapangan juga melaporkan bahwa dibutuhkan logistik makanan dan obat-obatan karena sebagian besar obat yang berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak dapat diambil karena kuatir bangunan akan rubuh. Eksispun jenis obat-obatan yang diperlukan adalah obat batuk pilek dalam bentuk tablet dan sirup untuk anak dan dewasa, obat analgetik, obat anti alergi, obat anti hipertensi, serta vitamin untuk ibu hamil dan anak. Sementara itu logistik makanan tidak hanya dibutuhkan oleh para pengungsi namun juga oleh para petugas kesehatan dan pengamanan di lapangan. Sementara itu bagi para pengungsi ibu hamil dan balita juga dibutuhkan bantuan berupa susu hamil dan susu anak. Tercatat sebanyak 72 ibu hamil dan 84 balita.

Baca juga : Kabupaten Bandung Diguncang Gempa M3.2

Cek Artikel:  AI Kian Pesat, Orang Tetap Pengendalinya

Jenis penyakit yang muncul paska benana gempa bumi di Kabupaten Bandung saat ini antara lain, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Alergi, Hipertensi, Myalgia, dan Kecemasan / Anxietas. Tim lapangan IDI juga menemukan bahwa di Desa Cihawuk terdapat 2 anak mengalami trauma paska bencana yang membutuhkan konseling. 

Disampaikan oleh Dr M. Luthfi, SpPD-KHOM, FINASIM, MMRS, Ketua IDI Area Jawa Barat, saat ini IDI mengerahkan sekitar 40 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis serta perawat dalam penanganan korban bencana gempa bumi di wilayah terdampak. Hingga saat ini, para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Area Jawa Barat yang didampingi oleh paramedis dan perawat masih melakukan mobile clinic (pemeriksaan kesehatan keliling) di wilayah terdampak. Selain itu, koordinasi terus dilakukan antara IDI Area Jawa Barat, IDI Cabang Kabupaten Bandung, IDI Cabang Garut dan sekitarnya, serta Tim Tanggap Bencana dan Dinas Kesehatan setempat. Akhir pekan ini, IDI Area Jawa Barat akan membawa bantuan berupa logistik makanan, susu, dan obat-obatan dari donasi seluruh anggota IDI.

Data dari BMKG menunjukkan bahwa hingga Kamis, 19 September 2024 masih terdapat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3.1 dan tidak berpotensi tsunami.

Baca juga : BMKG Ingatkan Pemkot Bandung Potensi Bencana karena Sesar Lembang Aktif

Cek Artikel:  Langkah Serempak Hindari DBD Hadir di Kota Bandung

Ketua Lumrah PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengapresiasi kesigapan IDI Cabang Kabupaten Bandung dan IDI cabang sekitar di Jawa Barat beserta IDI Area Jawa Barat dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung. Dr Adib juga menghimbau kepada IDI cabang seluruh indonesia untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terkait dengan potensi bencana dan membangun kolaborasi dengan stakeholder di daerah masing-masing.

IDI meminta agar masyarakat sekitar daerah wilayah terdampak gempa menghindari berada dalam bangunan yang retak atau rusak, serta mematuhi arahan dan peringatan dari para petugas pengamanan pemerintah dan petugas kesehatan. Bagi para petugas kesehatan dan keselamatan yang bertugas memeriksa bangunan agar tetap berhati-hati saat melewati ruangan dan tempat yang berbahaya.

Bagi yang bangunannya tidak rusak, agar memeriksa ulang dan memastikan apakah bangunan yang ditinggai cukup stabil dan tahan gempa yang tidak membahayakan keselamatan penghuni. Sementara itu,bagi para pengungsi dan penduduk wilayah terdampak agar tetap tenang dan segera menginformasikan pada tenaga kesehatan apabila mengalami gejala kesehatan yang kurang baik.

IDI juga mengingatkan masyarakat di wilayah berpotensi gempa agar selalu waspada dan memperhatikan peringatan dari badan otoritas bencana seperti BMKG dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (Adv)

Mungkin Anda Menyukai