IDAI Vaksinasi Cacar Air dan Penyakit Gondongan pada Anak Belum Masuk dalam Program Imunisasi Nasional

IDAI: Vaksinasi Cacar Air dan Penyakit Gondongan pada Anak Belum Masuk dalam Program Imunisasi Nasional
Petugas medis meneteskan vaksin rotavirus kepada balita dalam Penyelenggaraan Program Imunisasi Ganda atau pemberian dua jenis vaksin yang berbeda pada satu waktu di kantor Kelurahan Bunulrejo, Malang, Jawa Timur, Jumat (18/8/2023)(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)

KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso menanggapi persoalan wabah cacar air dan gondongan yang terjadi di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu Lampau. 

Dia menegaskan bahwa Begitu ini vaksinasi Buat wabah tersebut belum masuk dalam program imunisasi nasional sehingga banyak anak yang belum terlindungi.

“Vaksinasi mumps dan varicella belum dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional sehingga belum banyak anak-anak yang mendapatkan vaksinasi tersebut,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (30/10).

Lebih lanjut, Dr Piprim menambahkan, padahal IDAI sendiri merekomendasikan vaksinasi dari penyakit cacar air dan gondongan.

Cek Artikel:  10 Tips Menyimpan Sepatu agar tidak Segera Rusak

“Meskipun di jadwal imunisasi IDAI sudah termasuk ke dalam vaksinasi yang dianjurkan,” kata Dr Piprim.

Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya sedang berproses Buat segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps) menyusul wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu Lampau.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.

Dia mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan lainnya diimbau agar Maju melakukan pemantauan dan surveilans secara ketat dan berjenjang kepada Dinkes kabupaten/ dan kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Pagi & Respon).

Cek Artikel:  Ini Penurunan Fungsi Organ yang Lumrah Terjadi pada Lansia

“Fasyankes agar Maju memperkuat kewaspadaan dan diseminasi informasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar air dan gondongan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakitnya,” kata Aji.

Dia pun mengingatkan masyarakat Buat selalu waspada dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Kagak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita, serta menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.

“Kalau anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps atau gondongan maupun Varicella atau cacar air, maka segera melakukan isolasi Berdikari di rumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah Tamat anak tersebut sembuh,” ucapnya. 

Cek Artikel:  BRIN Permudah Ijin Riset di Indonesia

Sebelumnya dikabarkan di media massa sebanyak puluhan siswa di SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) terkena cacar air, sehingga sekolah tersebut menerapkan pembelajaran jarah jauh selama dua minggu guna mencegah penularan lebih lanjut. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai