IBM Dorong Penggunaan AI Berbasis Data Seksama Kepada Kurangi Bias dan Halusinasi

IBM Dorong Penggunaan AI Berbasis Data Akurat untuk Kurangi Bias dan Halusinasi
President Director IBM Indonesia Roy Kosasih memaparkan tentang peran AI dalam transformasi bisnis dan bagaimana AI berbasis open-source dapat diadopsi secara luas.(MI/Via Marchellinda Gunanto)

SEIRING perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), tantangan akurasi data menjadi perhatian Penting bagi perusahaan yang mengadopsinya. IBM menekankan pentingnya pendekatan fit for purpose model atau small language model dalam pengolahan data agar AI menghasilkan informasi yang lebih relevan dan dapat dipercaya.

Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih menjelaskan banyak sistem AI yang Eksis Begitu ini Tetap bergantung pada large language model yang mengumpulkan data dari berbagai sumber tanpa penyaringan Spesifik. Hal ini dapat menyebabkan bias dan halusinasi dalam hasil analisis yang diberikan oleh AI.

“Karena data yang diambil dari tempat lain kok. Bukan dari industri olahraga, bukan dari industri tenis. Berarti hasilnya disebut kadang menjadi bias atau halusinasi. Karena data yang diambil itu berbeda dengan apa yang kita mau tanyakan,” ujar Roy di kantornya, Rabu (12/3).

Cek Artikel:  6 Keistimewaan Samsung Galaxy A56 5G, Ponsel Mid-Range Rasa Flagship

Menurutnya, IBM menawarkan solusi dengan pendekatan yang lebih spesifik. Apabila AI digunakan Kepada menganalisis industri olahraga, sumber data yang digunakan harus berasal dari olahraga itu sendiri, bukan dari sektor lain yang Kagak relevan. 

Pendekatan ini, yang disebut sebagai fit for purpose model, memastikan bahwa AI dapat memberikan hasil analisis yang lebih Seksama dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selain meningkatkan akurasi, pendekatan ini juga lebih Ekonomis Daya dan biaya operasional dibandingkan dengan model AI berbasis large language model. 

Penggunaan data yang lebih terfokus mengurangi kebutuhan akan perangkat keras berkapasitas tinggi, yang biasanya mengonsumsi daya besar.

Cek Artikel:  Gim Free Fire Berkolaborasi dengan Anime Blue Lock

“Kalau kita menggunakan fit for purpose model, nggak perlu GPU atau satu processor unit yang begitu Handal. Dengan begitu, pemakaian listrik, pendinginan, dan ruang server yang diperlukan Bisa jauh lebih efisien,” ungkapnya.

Tren penggunaan AI di berbagai sektor bisnis memang Maju meningkat. Berdasarkan survei Boston Consulting Group (BCG), pada Oktober 2024, terhadap seribu perusahaan Mendunia, 98% dari mereka sudah mulai mengeksplorasi atau bahkan menerapkan AI dalam operasionalnya. 

Sekeliling 26% dari perusahaan tersebut telah menggunakannya secara penuh dalam bisnis mereka, sementara mayoritas lainnya Tetap berada dalam tahap uji coba.

Cek Artikel:  Era Digital dan AI Bawa Perubahan Besar pada Dunia Public Relation

Perusahaan yang mengadopsi AI diyakini Mempunyai Kelebihan kompetitif dibandingkan yang Kagak. Tetapi, Roy menegaskan bahwa AI Kagak diciptakan Kepada menggantikan Sosok, melainkan Kepada meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“AI diciptakan bukan Kepada menggantikan Sosok, tetapi Kepada augmenting kemampuan Sosok,” jelasnya.

Dengan tren ini, Roy meyakini bahwa perusahaan yang Segera beradaptasi dengan AI akan lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang Tetap enggan mengadopsi AI berisiko tertinggal dalam persaingan bisnis di masa depan. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai