HUT ke-27, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Tanam 11 Ribu Bibit Mangrove Dukung Dekarbonisasi

Liputanindo.id SURABAYA – Pertamina Patra Niaga melaksanakan aksi nyata mendukung Net Zero Emission Mengertin 2060 dengan penanaman pohon, sekaligus peringati HUT ke-27 Pertamina Patra Niaga pada tanggal 27 Februari 2024.

Di Jatimbalinus, sejumlah 11.498 bibit pohon ditanam dilokasi berbeda terdiri dari :

  1. Kabupaten Gresik, 1500 bibit mangrove ditanam pada 15 Februari.
  2. ⁠Kabupaten Lombok Barat, 150 bibit mangrove dan pohon daratan ditanam pada 26 Januari.
  3. ⁠Kabupaten Tuban, 228 bibit pohon daratan ditanam pada 03 Februari.
  4. ⁠Kabupaten Jembrana, 6600 bibit pohon daratan ditanam pada 01 Januari.
  5. ⁠Kabupaten Magetan, 3000 pohon daratan ditanam pada 16 Februari.
  6. ⁠Kota Malang sejumlah 20 bibit ditanam bersama dengan Polresta Malang tanggal 19 Februari

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan kegiatan penanaman pohon ini selain melestarikan lingkungan juga mengenalkan bisnis baru Pertamina Patra Niaga sebagai Decarbonization Partner.

“Mengertin 2024 ini, Pertamina Patra Niaga diberikan penugasan untuk mengelola Carbon Trading. Oleh karena itu kita lakukan kegiatan penanaman pohon ini sebagai pionir solusi bisnis ramah lingkungan,” ujar Ahad di Surabaya, Senin (26/2/2024).

Carbon trading memiliki konsep bahwa perusahaan yang dalam kegiatan industrinya mengeluarkan emisi CO2 diwajibkan untuk membeli carbon credit dalam carbon market. 1 carbon credit equivalen dengan 1 ton CO2.

Satu Carbon Credit tersebut akan diwujudkan dalam upaya pemulihan lingkungan antara lain penanaman pohon, upaya pengurangan kandungan emisi dalam suatu produk dan proses produksinya, serta upaya pemulihan lingkungan lainnya.

“Pertamina Patra Niaga sebagai one solution partner untuk industri, selain menjual energi (BBM dan LPG) untuk kebutuhan industri juga menawarkan upaya-upaya carbon offset untuk industri-industri tersebut seperti penanaman pohon dan teknologi carbon capture,” kata Ahad.

Ahad menjelaskan gerakan penanaman pohon ini juga bagian dari program Hutan Pertamina sebagai komitmen perusahaan terhadap penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di perusahaan.

Hal ini juga berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) poin (13) yaitu pengambilan aksi dalam penanganan perubahan iklim, serta poin (15) melindungi, memulihkan, dan mendukung ekosistem daratan.

“Seiring dengan semakin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil dan industri yang terus berkembang, emisi gas rumah kaca semakin meningkat. Oleh karena itu, dekarbonisasi menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Aksi dekarbonisasi yang dilaksanakan berkelanjutan dari Pertamina adalah langkah penting yang harus diambil untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Dengan memperkuat efisiensi energi, memanfaatkan energi terbarukan, diharapkan dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan”, tutup Ahad. (HAP)

Cek Artikel:  Pajak Minimum Mendunia Bakal Diterapkan, Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Tax Holiday

Mungkin Anda Menyukai