Humiliasi Organisasi Profesi

Humiliasi Organisasi Profesi
Iqbal Mochtar, Pengurus PB IDI dan PP IAKMI(Dok Pribadi)

ORGANISASI dokter Indonesia (IDI) Kembali dikeroyok ramai-ramai oleh Berbagai Macam-macam Golongan. Dekat setiap hari muncul Informasi negatif tentang dokter dan organisasi profesinya. Kelihatannya aksi keroyokan ini terstruktur dan sistematis. 

Dari depan, Eksis sekelompok orang yang punya persoalan pribadi dengan IDI. Mungkin pernah tersisihkan dalam lingkaran IDI atau gagal menduduki posisi tertentu di IDI. Di kanan, adalah sekelompok orang yang marah Ketika ‘dokter andalan mereka’ dipecat IDI. Golongan ini membangun kekuatan Demi merubuhkan IDI. 

Di kiri, Eksis Kementerian Kesehatan yang merasa sebagian wewenangnya diambil IDI. Mereka mau Segala wewenang itu Eksis pada mereka. Isu wewenang ini tentu bercampur kepentingan lain. Di belakang, Eksis DPR. Institusi ini begitu bergairah menyelesaikan undang-undang kesehatan pada injury time. Salah satu alasannya, mereka Ingin mengeksekusi kepentingan-kepentingan mereka di last minutes. 

Dari dalam IDI sendiri, memang Eksis segelintir oknum atau proses yang merusak image organisasi ini, Bagus secara sengaja maupun Bukan. Akibatnya sejumlah Personil terdampak.

Cek Artikel:  Guru dan Kesejahteraan

Berbagai Macam-macam kepentingan ini bercampur menghakimi dan mencederai IDI. Mereka menggunakan Berbagai Macam-macam Metode. Termasuk pengerahan buzzer yang menyerang dengan kata-kata hinaan, hoax dan fitnah. Temanya senada: Segala issu kegagalan kesehatan mesti dilarikan ke IDI. 

Makanya Berbagai Macam-macam issu kesehatan, mulai dari ketidakseimbangan distribusi dokter hingga perundungan sekolah spesialis, IDI dianggap penyebab. Seolah IDI adalah Menteri Kesehatan. Padahal IDI Jernih bukan Menteri Kesehatan. 

Menariknya Kembali, Berbagai Macam-macam manipulasi issu ini berusaha ditarik masuk ke ranah masyarakat. Biar tampak Eksis ‘clash of doctor-society’ atau benturan dokter dan masyarakat. Biar masyarakat membenci dan mengumpat IDI. Segala terjadi Bukan kebetulan. Ini sebuah ‘pincher attack’

Proyek humiliasi institusi sebenarnya sudah banyak terjadi dinegeri ini. Ketika Presiden Soeharto Terperosok tahun 1998, TNI dihumiliasi oleh politikus. Tamat muncul slogan ‘TNI : back barrack’. TNI dituntut Demi Bukan cawe-cawe politik Kembali. Tapi setelah titik nadir ini, TNI Bangun kembali di peta politik negeri ini.

Cek Artikel:  Saatnya Pulang ke Pancasila

Partai Golkar juga pernah dihumiliasi. Partai ini dirujak habis oleh masyarakat dan anggotanya sendiri. Bahkan sempat keluar Dekrit Presiden Demi bubarkan partai ini. Ketika itu Akbar Tanjung leader-nya. Ia memimpin partai ini dalam keadaan kritis, hingga akhirnya Dapat eksis kembali Ketika ini. 

IDI itu sebuah organisasi besar dan kredibel. Latar belakang pendiriannya adalah gerakan moral. Ia telah Berbarengan negeri ini sejak Era kemerdekaan. Aksi-aksi Konkret mereka bertebaran. Dengan kredibilitas ini, IDI Bukan akan Wafat atau mengalami disfungsi fatal. Meski menghadapi begitu banyak serangan, IDI akan tetap berdiri tegar dan kuat. 

Organisasi profesi besar seperti American Medical Association dan British Medical Association merupakan organisasi sangat powerful. Lobi politik mereka masif dan menentukan sistem kesehatan dinegeri mereka. Mereka berkolaborasi dengan industri dan universitas raksasa serta Mempunyai pressure power terhadap pemerintah. 

Cek Artikel:  Cerminan 80 Tahun Indonesia Merdeka Menjaga Kedaulatan Bangsa melalui Bahasa Indonesia

Posisi kuat ini diperoleh setelah mereka menjalani perjalanan panjang. American Medical Association berusia 197 tahun dan British Medical Association 200 tahun. Dalam perjalanan panjang itu, mereka ditempa Berbagai Macam-macam persoalan Tetapi Malah menjadi makin kuat dan tegar. 

IDI pun begitu. Kasak-kusuk yang terjadi Ketika ini hanyalah merupakan sebuah etape dalam perjalanan panjang organisasi ini. IDI Bukan akan mengalami disfungsi fatal apalagi Wafat. Ia akan bermetamorfosis menjadi lebih kuat, matang dan profesional. Modalnya: kepemimpinan yang adekuat serta adanya soliditas Personil. 

Hingga Ketika ini, apakah di Indonesia ini Eksis organisasi profesi yang lebih kredibel dari IDI? Belum Eksis kayaknya. Memang Eksis  beberapa yang mengaku-ngaku tandingan IDI. Tapi mungkin umurnya Bukan akan lelet. Karena Kelahiran mereka didasarkan oleh kepentingan sesaat dan bukan gerakan moral, gerakan kebangsaan dan gerakan kesejawatan seperti yang mendasari pendirian IDI dulu. 

 

Mungkin Anda Menyukai