Huawei Siap Berkontribusi Bangun Ekosistem EV Charging di Indonesia

Huawei Siap Berkontribusi Bangun Ekosistem EV Charging di Indonesia
Sejumlah Stasiun Pengisian Listrik Biasa (SPLU) Gen 2 terpasang di area Central Parkir ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/10/2023).(ANTARA/FIKRI YUSUF)

PENYEDIA TIK global Huawei menyatakan siap meningkatkan kontribusinya dalam mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia. Huawei menawarkan keunggulan teknologinya untuk membangun infrastruktur energi baru bagi kendaraan listrik (EV) dan mendukung pengembangan fasilitas pengisian daya berkualitas tinggi yang mudah diakses.

CEO Digital Power PT Huawei Tech Investment Jin Song menyampaikan, meskipun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap awal, pasar kendaraan listrik Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat dalam waktu dekat. Hal itu demi mengejar pertumbuhan kendaraan listrik secara global yang lebih tinggi dari perkiraan dalam tiga tahun terakhir.

“Prospeknya sangat menjanjikan dalam dekade mendatang dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik setidaknya 10 kali lipat secara global, diikuti oleh kenaikan permintaan pengisian daya sebesar 8 kali lipat. Indonesia perlu segera memulai pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi secara masif untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik baru (NEV) serta memperkuat industri dan ekosistem lokal,” ujar Jin Song dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9).

Cek Artikel:  Laris manis Manis di GIIAS 2024, Mitsubishi Fuso Raih 1.113 Pesanan Kendaraan Niaga

Baca juga : Rayakan 90 Mengertin, Nissan hadirkan Kendaraan Full Electric Ariya dan Sakura Tegaskan Visi ‘Nissan Ambition 2030’

Ia juga menambahkan bahwa langkah ini akan membantu mengatasi tantangan utama di industri kendaraan listrik, yaitu jaringan pengisian daya yang belum optimal.

Jin Song menegaskan bahwa Huawei siap bekerja sama dengan mitra, seperti produsen mobil dan operator, untuk membangun ekosistem yang lebih matang dan menyediakan fasilitas pengisian daya berkualitas tinggi di seluruh Indonesia.

“Sebagai pemimpin teknologi industri, Huawei akan terus meningkatkan investasi dalam bidang R&D dan teknologi, serta membangun solusi jaringan pengisian daya yang dapat diandalkan para pemilik mobil, dipercaya operator, dan ramah terhadap jaringan listrik,” pungkasnya.

Cek Artikel:  Toyota Sediakan 3.374 Unit Mobil Listrik di Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024

Baca juga : Wuling Tambah Program Worry Free Konsumen EV dengan Extensive Free Maintenance

Di awal tahun ini, Huawei merilis Top 10 Trends of Charging Network 2024 berdasarkan wawasan mendalam dan aspirasi. Tujuannya untuk memenuhi permintaan pasar mobil listrik yang terus meningkat di tengah percepatan elektrifikasi mobilitas dan netralitas karbon di dunia.

Tren tersebut mencakup pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi; pengisian daya ultra-cepat yang komprehensif; pengalaman optimal dalam preferensi pengisian daya; jaringan pengisian daya yang aman dan tepercaya; interaksi antara mobil dan jaringan listrik.

Kemudian arsitektur pooling daya yang dapat dioperasikan secara interoperabel; penggunaan mode pengisian daya yang sepenuhnya berpendingin cairan; pengisian daya normal DC; jaringan microgrid lokal terintegrasi; dan jaringan pengisian daya yang cerdas untuk memfasilitasi kolaborasi antara mobil dan pengisi daya. (H-2)

Cek Artikel:  Aion Buka 10 Diler Baru Sekaligus di Jabodetabek dan Bandung

Mungkin Anda Menyukai