Housekeeper Indonesia Bisa Bertanding secara Dunia

Housekeeper Indonesia Mampu Bersaing secara Global
Ilustrasi(MI/M IQBAL AL MACHMUDI)

KEPALA Bidang Industri Pariwisata DKI Jakarta, Iffan, mengungkapkan kinerja staf hotel atau housekeeper di Indonesia tidak kalah dari Tiongkok, Amerika Perkumpulan, atau negara-negara Amerika Latin.

“Kalau housekeeper di Tiongkok itu membersihkannya benar-benar bersih sampai ke lantai bawah di tempat kita tidur. Kebiasaanlnya kan itu area yang paling tidak tersentuh biasanya saja dan itu yang dilupakan, orang kan ngelihat hanya di permukaan saja,”

Tetapi petugas hotel di Tiongkok kekurangannya adalah tidak semua mampu berbahasa Inggris tapi untuk etos kerja sangat baik karena mereka berpikir bahwa pariwisata menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk daerah asal.

Baca juga : Sandiaga: Pariwisata di Jakarta Memprihatinkan Karena Pandemi

Cek Artikel:  Festival Grafiti Global, King Royal Pride 2024, Digelar di Indonesia

Sementara, lanjut Iffan, housekeeper di Amerika Perkumpulan maupun dari negara Amerika Latin, tidak seperti itu. Di Amerika semuanya serba instan dan tidak detail sampai bawah kasur.

“Kebanyakan pekerja-pekerja Indonesia itu hebat dari kinerja dan Intelligence Quotient (IQ) tapi masalah mental yang menjadi masalah. Hal itu yang kami dapatkan dari ketika kami kemarin banyak berdiskusi dengan pekerja-pekerja di sana negara-negara tersebut,” ungkapnya.

Sehingga harus menjadi pelajaran bahwa hal-hal tentang mental dan kinerja itu harus diubah bahwa Indonesia harus maju dan etos kerja yang ditanamkan juga harus ditingkatkan.

Baca juga : 33 Kota Peringati Earth Hour

“Tapi mental sekali lagi bahwa kita harus lebih baik. Disaat negara lain berbenah maka pelayanan pariwisata Indonesia juga harus terus berbenah,” ujar dia.

Cek Artikel:  Transformasi Kantor Pos di Era Digital Dari Pengiriman Surat ke Ruang Publik Kreatif

Budaya Tiongkok yang terkenal berdisiplin dan bersih bisa dijadikan contoh bahwa ketika semuanya berbenah, Indonesia juga harus berbenah karena seluruh aspek dari kehidupan dinamikannya berubah.

“Kalau kita nggak berubah, kita akan ketinggalan terus,” pungkasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai