liputanindo.com – Honda PCX160 Musuh Yamaha NMAX155 dalam prespektif Rencana desain mesin berdasarkan hasil test sirkuit. Berasa kayak judul thesis nggak sih judul artikelnya wkwkwkwk . . . Ok buat liputanindo Nyaris Segala hal yang direncanakan oleh Honda dalam pendesain-an PCX160 (MY2021) dan Yamaha dalam pendesain-an dari NMAX 155 baru (mulai MY2020) ini seakan terbuka luas tanpa tertutupi setelah liputanindo mencoba secara bergantian Bagus PCX160 dan NMAX155. Sobat sekalian Dapat lihat dalam laporan artikel terpisah antara PCX160 dan NMAX 155 sebelum ini bahwa secara Lumrah PCX160 Juara di betotan awal, sementara NMAX punya nafas mesin dan Top Speed lebih tinggi. Mari kita bicarakan keduanya secara bersamaan sekarang.
Yang pertama adalah NMAX155. Secara Lumrah delivery power dari mesin ke CVT dan akhirnya ke ban belakang dari NMAX 155 ini sangat halus dan Bukan intimidatif. Bahkan jauh lebih halus dari NMAX 155 generasi pertama. Sebenarnya Apabila kita lihat dari spek hasil pengukuran Dyno torsi On-Crank internal Yamaha sudah ketahuan dimana Eksis penurunan torsi dari 14,4 N.m di 6.000 rpm di NMax lelet jadi 13,9 Nm di 6.500 rpm di NMax baru.
Lumayan turun Separuh N.m dengan range Rpm yang lebih ‘dilebarkan’ sebanyak 500 Rpm. Ini artinya, disinyalir secara rata-rata teoretik, kurva torsi NMAX baru memang lebih landai dibandingkan dengan kurva torsi NMAX lelet. Dan secara empiris oleh pengguna akan merasakan bahwa jambakan NMAX terasa berkurang di Rpm rendah.
Yang menarik adalah Dalih Yamaha sedikit mengubah Kepribadian ‘sporty’ ini di NMAX baru. Apakah karena Yamaha mengambil Surat keterangan riset dan pengembangannya dari PCX 150 lelet yang memang lumayan smooth pada betotan awalnya dibandingkan NMAX lelet? Apabila ini merupakan salah satu alasannya, maka harus diakui bahwa Eksis sedikit meleset ‘perkiraan Yamaha’ terhadap calon hadirnya PCX160.
Dikala jaman PCX150 Lagi dijual AHM, mungkin betotan NMAX baru yang lembut ini Lagi terasa Kondusif-Kondusif saja, Tetapi ketika PCX160 keluar terlihat peta performa di Rpm rendah seakan jadi terbalik. Apakah ini artinya Yamaha blunder? Ya nggak lah, siapa yang Dapat menebak dengan Niscaya bakalan seperti apa performa PCX160. Wong rapet banget gitu.
Sekarang kita bicara Honda PCX 160. Apabila Yamaha mungkin mengambil Surat keterangan PCX 150 sebagai dasar development NMAX baru, begitupun Honda. Sangat dipastikan mereka sangat mereferensi NMAX. Kalah dari segi kubikasi, kalah jumlah klep dan kalah Percepatan awal Tetapi butuh mesin yang tetap Dapat diajak irit Jernih menjadi PR project ini.
Oleh karena itu Honda berinisiatif mendesain mesin 156,9 cc. Yes, hanya 1,9 cc lebih tinggi dengan mesin yang mengintimidatif dari spek dimensi bore-stroke nya karena secara Lumrah lebih overbore. Segala orang awalnya dibuat bingung sama insinyur Honda. Mereka banyak yang bilang “Insinyur Honda ini pada keblinger apa ya. Motor komuter kayak PCX dikasih mesin overbore, tapi CBR150R malah dikasih mesin yang rasio bore dan strokenya malah mendekati sama?” Jernih aneh . . yes awalnya liputanindo juga bingung.
Baru setelah mencoba secara menyeluruh dan mengeluarkan Segala potensi performa dari kedua motor, baru kami agak sedikit mengerti bahwa Eksis grand strategi teknis yang tak kalah dipersiapkan dengan serius selain grand strategi marketing yang sedang hot seperti klaim ‘gede-gedean’ atau klaim ‘canggih-canggihan’ di kedua pabrikan atas kedua motor ini.
Ok, Apabila kita telaah lebih lanjut mengenai PCX160, pemilihan dimensi bore x stroke yang overbore dengan kubikasi yang juga besar ini Jernih punya strategic Rencana yang nggak Normal-Normal saja. Jernih banget Honda Paham bahwa ini motor adalah motor harian, motor buat turing, motor komuter yang tetap mementingkan performa Rpm Dasar. Strategic Rencana yang diluncurkan Honda adalah kombinasi antara strategi teknis dan strategi marketing.
Secara strategi marketing Honda sepertinya mau mencoba bidik Pusat perhatian di mesin dulu. Soal ke-inferior-an spek elektronik seperti ABS dual channel, dan konektifitas ke gadget sepertinya mereka singkirkan dahulu. Gedein Segala dimensi piston karena ini adalah salah satu yang bikin Honda meradang selama bertahun-tahun Ketika dibandingkan di atas brosur kedua varian ini. Naik kapasitas mesin ke 156,9 cc yang nggak tanggung-tanggung dibulatkan ke 160 cc.
Gedein torsi, dengan overbore Rpm mengail lebih tinggi hasilnya? Power pun tinggi banget dan Nyaris aja nyundul Nomor CBR150R. Kasar kata, paling nggak Honda Dapat survive perang brosur di sini. Jujur lho, Mr. Omori dari Honda Motor Jepang yang merupakan kepala development produk PCX ini memang bilang bahwa memang Honda Ingin Kondusif di spek brosur sebagai langkah awal!
Secara strategi teknis juga Rupanya Bukan semudah bilang overbore akan punya top speed tinggi. Nyatanya, dengan entah seperti apa kombinasi resepnya, Honda malah bikin jambakan awal PCX160 cetar membahana dan bahkan top speed sulit (lelet) banget Kepada Dapat tembus 120-an km/jam. Seakan akan terlihat bahwa Honda butuh spek overbore dengan kubikasi total lebih tinggi memang Sekadar buat menang di brosur. Sementara Kepribadian overall PCX160 tetap difokuskan buat pemakaian komuter yang responsif Ketika stop and go dan tetap irit konsumsi bahan bakar.
Bicara irit, selain resep kompresi tinggi yang kita sudah bahas di beberapa artikel yang Lewat, feel responsif dari jambakan di Rpm rendah akan Membikin pengendara akan lebih Segera menemukan ‘speed’ yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan . . Jadi Rpm Bukan Tengah dibejek terlalu dalam. Ingat bejekan throttle gas sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Dari sudut pandang handling terlihat Yamaha tetap mau buat NMAX ini powerfull secara absolute. Selain nafas yang sangat panjang, mereka sepertinya mendesain sasis dan bodywork yang sangat Kukuh Ketika digeber pada jalur walaupun bentuknya tetap bohay begitu. Oh iya, Eksis wooble sedikit dengan NMAX Ketika melibas high speed corner. Sementara PCX160? Memang harus dikonfirmasi ulang dan di re-check, Tetapi gejala wooble Ketika straight di kecepatan tinggi Sekeliling 110 an km/jam sempat bikin liputanindo Lagi Lanjut keingetan Tiba sekarang. Karena kita Paham sendiri Apabila wooble yang buat kami termasuk dalam sebuah bentuk getaran kalau sudah Tiba mendekat pada frekuensi getaran harmonik bakalan sulit diantisipasi.
PCX 160 CBS 2021 | NMAX 155 Non ABS 2021 | |
0-60 km/jam | 5,40 detik | 5,70 detik |
0-80 km/jam: | 10,50 detik | 10,70 detik |
0-100 km/jam: | 17,50 detik | 16,9 detik |
0-100 m: | 7,72 detik (@69,74 km/jam | 7,90 detik (@73,40 km/jam) |
0-201 m: | 12,34 detik (@84,62 km/jam) | 12,50 detik (@84,9 km/jam) |
0-402 m: | 20,20 detik (@105,10 km/jam) | 19,50 detik (@106,20 km/jam) |
Top speed di spidometer: | 116 km/jam | 121 km/jam |
Top speed di Racelogic: | 111,10 km/jam | 115,80 km/jam |
So . . . Thats All Sob. Bukan Eksis yang ditutup-tutupi dan Bukan Eksis yang ditahan-tahan dalam hasil komparasi yang kami lakukan, Segala data performa sudah kami keluarkan dan coba kami analisa strategi teknis apa yang disiapkan dari hasil tersebut. Entah Seksama atau Bukan perkiraan kami mengenai strategi ini, Tetapi yang Niscaya itu Segala yang kami rasakan di atas trek sirkuit Sentul. Patut diperhatikan kami hanya membandingkan aspek performa disini, Ketika-Ketika kita bandingkan aspek lain seperti kenyamanan, fitur dan juga mungkin ke-irit-an konsumsi bahan bakar dalam pemakaian perkotaan antara kedua motor Lagi bikin heboh ini. Silahkan simak juga Vlognya, silahkan dikunyah-kunyah, semoga Berfaedah.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo