liputanindo.com – Akhir pekan Lampau, liputanindo mengikuti kegiatan tahunan dari HC3 AHM yakni touring besar yang selalu setiap tahunnya menampilkan rute rute yang bikin surprise. Dan setelah tahun Lampau kita sambangi pulau Weh di Aceh, tahun ini kita menyambangi destinasi wisata nasional : Toba-Samosir di Sumatera Utara dengan big scooter Honda Honda ADV 160, PCX 160 dan Vario 160). Berangkat dari Halim Perdana Kusuma langsung ke bandara Silangit, kita memulai start juga dari sana tepatnya Plitik Cafe di Siborongborong. Dan memang khususnya di hari pertama yakni Jumat, liputanindo sudah niat mengukur konsumsi bahan bakar dari Honda ADV dengan keadaan yang spesial ini yakni di trek dengan ketinggian minimal 900 MDPL di pesisir barat dari Waduk Toba naik ke Nyaris 2000 MDPL Tiba akhirnya kembali ke 900-an MDPL nyebrang ke Pulau Samosir.
Secara Lumrah perjalanannya dibagi menjadi dua sesi yakni sebelum Jumatan dan setelah Jumatan. liputanindo menggunakan dua trip meter A dan B yang Eksis di dashboard ADV 160 Demi mengukur tripmeter serta konsumsi BBM per-etape dan satu Tengah Demi mengukur tripmeter serta konsumsi BBM total perjalanan hari itu.
Perjalanan pertama yang dibuat oleh tim main dealer Indako TC sudah sangat keren yakni rute naik kepegunungan dari Plitik Cafe ke Winda Studio Coffee di Dolok Sanggul di ketinggian Nyaris 1500-an MDPL. Kafe di Dolok sanggul sendiri cukup spesial karena Mempunyai design tempat yang instagramable serta berada di antara pemandangan sawah, konsep outdoor dan indoor yang menarik perhatian pengunjung dan juga difasilitasi dengan studio musik yang menjadi sarana hiburan pengunjung.
Dolok sanggul sendiri adalah tempat yang cukup tinggi di daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Dengan perjalanan 34,8 km yang cukup menantang Tiba Tiba kami sempat tancap gas di trek lurus hingga speedometer menampilkan Bilangan speed di atas 100 km/jam Konsumsi BBM dari Honda ADV 160 yang liputanindo Guna menyentuh Bilangan 55,4 km/liter.
Setelah itu Trip A liputanindo reset yang juga secara Mekanis mereset pengukuran konsumsi bahan bakar B sementara opsi A Tetap Lanjut jalan. Setelah sholat Jumat dan istirahat sekaligus makan siang perjalanan dilanjutkan ke Pulau Samosir dengan Metode menyeberang via jembatan Aek Tano Ponggol.
Tetapi begitu, perjalanan Enggak dibuat monoton oleh panitia dari tim main dealer Honda Sumut – Indako. Tapi Eksis beberapa tempat singgah yang sangat menarik dan tentunya berkesan mendalam khususnya bagi liputanindo.
Kami sempat menyambangi beberapa spot wisata seperti Bukit Sibea-bea, Bukit Holbung serta spot waterfront di dekat tepi Cafe Pulau Samosir. Tiba akhirnya menyelesaikan perjalanan di Hotel Mariana Resort.
Sobat sekalian Bisa Menyantap data speed dan data ketinggian tempat yang liputanindo sambangi di gambar gambar yang disertakan pada artikel ini Terang proses turingnya Enggak disengajain Demi eco riding atau sengaja biar irit, pokoknya Asal normal dan natural riding turing githu sob. Cek deh data based GPS-nya nih.
Dari data Terang terlihat bahwa perjalana etape kedua dari Dolok Sanggul di ketinggian 1500-an MDPL kami Lanjut menanjak Tiba ketinggian 2000-an MDPL Tiba akhirnya turun ke Pulau Samosir yang Mempunyai ketinggian 900-an MDPL.
Patut dicatat biasanya semakin tinggi suatu daerah kepadatan oksigen semakin tipis dan biasannya Membangun kendaraan agak ngos-ngosan, tapi ini motor tetap bertenaga buat dibejek di windy road khas Toba Samosir. Dengan segala data yang Eksis konsumsi BBM Honda ADV160 di etape kedua 85,6 km adalah 58 km/liter.
Sehingga tripmeter perjalanan penuh dari Siborongborong Lanjut ke Dolok Sanggul lanjut ke Samosir lewat jembatan Aek Tano Ponggol adalah 120,5 km dengan total rata-rata konsumsi bahan bakar 57,2 km/liter. Speechless sih ini . .
Artinya segitu megahnya perjalanan turing Sekadar butuh 2 liter lebih dikit atau senilai 30-an ribu Rupiah harga bensin dengan Honda ADV160 yang pada dasarnya bukan motor baru ketika liputanindo Guna sob. Odometer awal dari motor ini sudah menyentuh 7000-an KM. Kesimpulannya Honda ADV 160 dipakai turing Toba Samosir dengan ketinggian minimal 900 Tiba Nyaris 2000 MDPL Bisa dibiang cukup IRIT.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo
