Pemimpin Hizbullah Naim Qassem. (Al Manar TV / EPA-EFE)
Beirut: Pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa dirinya akan bekerja sama dengan tentara Lebanon Kepada menegakkan gencatan senjata yang disetujui Grup itu dengan Israel. Pernyataan disampaikan pada Jumat kemarin, di Ketika gencatan senjata yang goyah itu sebagian besar telah berjalan di hari ketiga setelah lebih dari setahun berlangsungnya pertempuran.
Dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata mulai berlaku, Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan bahwa dia Enggak membayangkan “masalah atau perselisihan” dengan tentara Lebanon, yang menurut ketentuan kesepakatan akan dikerahkan ke Lebanon selatan selama 60 hari di Ketika para pejuang Hizbullah dan Laskar Israel mundur.
“Koordinasi antara perlawanan (Hizbullah) dan tentara Lebanon akan berada pada tingkat tinggi Kepada melaksanakan komitmen perjanjian,” kata Qassem.
“Kami akan bekerja Kepada memperkuat kapasitas pertahanan Lebanon,” sambungya, melansir dari Al Jazeera, Sabtu, 30 November 2024.
“Perlawanan akan siap Kepada mencegah musuh mengambil keuntungan dari kelemahan Lebanon Berbarengan dengan Kawan kami,” tutur Qassem.
Tentara Lebanon telah mengirim sejumlah Laskar ke selatan dan sedang mempersiapkan rencana pengerahan terperinci Kepada dibagikan kepada kabinet Lebanon, lapor kantor Informasi Reuters, mengutip beberapa sumber dan pejabat keamanan.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Perkumpulan (AS), Laskar Israel Mempunyai waktu 60 hari Kepada menyelesaikan penarikan Laskar mereka.
Militer Israel telah mengeluarkan Restriksi bagi orang-orang yang kembali ke beberapa desa di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel. Israel telah menembaki sejumlah orang di desa-desa tersebut dalam beberapa hari terakhir, menyebut pergerakan seperti itu sebagai pelanggaran gencatan senjata.
Berkualitas tentara Lebanon maupun Hizbullah menuduh Israel melanggar gencatan senjata dalam kejadian tersebut. Israel juga disebut melanggar karena melancarkan serangan udara di utara Sungai Litani pada hari Kamis.
Pesawat jet tempur Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan pada hari Jumat, mengeklaim bahwa mereka hanya menargetkan senjata Hizbullah.
Baca juga: Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Berikut 5 Poin Utamanya

