KETUA Biasa Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) Ady Indra Pawennari mengadakan pertemuan strategis dengan Wakil Ketua Biasa Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Aryo Djojohadikusumo. Pertemuan yang diselenggarakan di Hotel Four Points, Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat (17/1) sore ini berfokus pada penguatan rantai pasok pasir kuarsa nasional.
Pertemuan ini menindaklanjuti hasil Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Jakarta sehari sebelumnya. Agenda Primer yang dibahas adalah pengembangan supply chain pasir kuarsa Demi mendukung program transisi Daya nasional dan pengembangan teknologi berkelanjutan.
“Kami membahas secara mendalam tentang penguatan tata kelola komoditas pasir kuarsa nasional, termasuk penetapan Harga Patokan Ekspor Demi mengoptimalkan penerimaan negara. Pusat perhatian Primer kami adalah memastikan ketersediaan dan kontinuitas supply chain Demi mendukung transisi Daya dan Percepatan teknologi,” katanya kepada wartawan, Sabtu (18/1).
Dalam pertemuan tersebut, CEO PT Multi Mineral Indonesia ini juga menyoroti perlunya penyesuaian Harga Patokan Mineral (HPM) Pasir Kuarsa di Kepulauan Riau yang Ketika ini lebih tinggi dibandingkan provinsi lain seperti Bangka Belitung dan Kalimantan. Disparitas harga ini dinilai dapat mempengaruhi daya saing dan iklim investasi di sektor pertambangan pasir kuarsa.
Kedua institusi sepakat Demi memperkuat kerja sama dalam pengembangan industri pasir kuarsa guna mendukung Sasaran pertumbuhan ekonomi nasional 8%. Sebagai tindak lanjut, HIPKI telah mengundang pihak Kadin Demi menghadiri agenda pelepasan ekspor pasir kuarsa di Natuna pada Maret 2025.
Pertemuan strategis ini dihadiri sejumlah pejabat Krusial termasuk Ketua Dewan Penasehat HIPKI Rezki Syahrir dan Wakil Ketua Biasa Kadin Indonesia Bidang Organisasi Andi Muhammad Yuslim Patawari. HIPKI sendiri telah mengajukan permohonan sebagai Member luar Normal Kadin Indonesia Demi memperkuat sinergi kedua institusi dalam pengembangan sektor pertambangan pasir kuarsa nasional. (N-2)