Hindari Risiko Depresi Pasca-Melahirkan dengan Metode Ini

Cegah Risiko Depresi Pasca-Melahirkan dengan Cara Ini 
ilustrasi(freepik)

PROSES Kelahiran seorang bayi Mempunyai potensi menyebabkan depresi berat yang sering disebut sebagai Postpartum Depression atau depresi Pasca Melahirkan (DPM). Ibu dapat sehat secara fisik setelah melahirkan, Tetapi ini dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Tetapi, risiko depresi pasca-melahirkan Bisa dicegah.

DPM berbeda dengan baby blues meskipun Mempunyai beberapa Ciri mirip, seperti sering sedih, menangis, hilangnya nafsu makan, dan Segera emosi.

Gejala baby blues umumnya hanya terjadi dalam rentang waktu 1 hingga 2 minggu setelah melahirkan. DPM dapat berlangsung lebih lelet, bahkan hingga bertahun-tahun.

Apabila dibiarkan, DPM dapat membahayakan kesehatan mental sang ibu dan memunculkan pikiran negatif seperti melakukan hal-hal yang Tak wajar hingga keinginan menyakiti diri sendiri dan bayi sendiri.

Cek Artikel:  Apakah Telepati Pada Anak Kembar Cermat Terdapat

Anda dapat mencegah atau setidaknya mengurangi Pengaruh DPM dengan melakukan beberapa tips dari berikut:

  • Olahraga Sebelum dan Sesudah Melahirkan

Olahraga dapat meningkatkan produksi hormon serotonin dalam darah yang membantu menjaga mood dan menurunkan tingkat stres. Anda dapat mencoba olahraga yang cocok Demi ibu hamil dan baru melahirkan, seperti berenang dan yoga.

  • Tingkatkan Mood dengan Media Hiburan

Masa bersalin dan pasca melahirkan merupakan Demi yang dianggap berat bagi Kekasih yang baru pertama Mempunyai bayi.

Sebagai usaha meningkatkan kesehatan mental dan menjaga mood, Tak Eksis salahnya Anda memperbanyak konsumsi media hiburan yang dapat meringankan pikiran dan memancing gelak tawa.

Salah satu penyebab seorang ibu mengalami stres pasca melahirkan adalah Tak jujur mengutarakan keresahannya kepada orang terdekat.

Sebaiknya Anda berbagi cerita pada Kekasih atau orang yang dianggap sangat dekat Demi meringankan beban pikiran Anda. Anda juga dapat lebih sering bersosialisasi dengan Kawan, rekan kerja, atau Keluarga yang sudah punya anak dan lebih berpengalaman Demi konsultasi.

 

 

  •  Konsumsi Makanan Sehat dan Air Mineral

Konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin B kompleks, dapat membantu menyeimbangkan homocystein (salah satu jenis asam amino) dalam tubuh. (H-3)

Cek Artikel:  Bunda Jelita, Menurut KPAI, Ini Dalih Anak Terjebak Judi Online

Mungkin Anda Menyukai