Hindari Ketergantungan Pestisida Kimia, Grup Tani Dilatih Buat Asap Encer

Cegah Ketergantungan Pestisida Kimia, Kelompok Tani Dilatih Buat Asap Cair
Petani dilatih Membikin asap Encer dengan menggunakan bahan jerami.(Dok.Istimewa)


TIM pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Negeri Manado (Unima) melaksanakan kegiatan pendampingan pembuatan asap Encer dari limbah jerami padi sebagai biopestisida bagi Grup tani di Desa Diat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah jerami padi yang selama ini dianggap limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Kegiatan yang terlaksana berkat dukungan pendanaan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek tahun 2024 ini dilatarbelakangi banyaknya limbah jerami padi yang dihasilkan setiap musim panen di desa tersebut dan sering kali dibakar begitu saja.

Baca juga : Kekeringan, Peternak di Pantura Beli Jerami hingga Luar Daerah

Melalui program tersebut, tim pengabdian Unima yang diketuai Miftahul Jannah SSi MSi (dosen kimia) dengan Member tim Prof Meytij Jeanne Rampe MSi (dosen kimia), Hasmiati SPd MPd (dosen pendidikan Biologi) dan dua mahasiswa jurusan kimia memberikan solusi inovatif.

Cek Artikel:  Polres Cianjur Tangkap Empat Pelaku dari Pabrik Rumahan Obat Terlarang, 300 Ribu Barang Bukti Tenangankan

Mereka mengajarkan Langkah pembuatan asap Encer yang Bisa digunakan sebagai biopestisida sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia.

Pelatihan yang berlangsung tiga hari itu diikuti 15 orang Grup tani Diat 1 Desa Diat Bolaang Mongondow. Peserta mendapat pengetahuan mengenai manfaat dan potensi asap Encer sebagai biopestisida serta teknik pengolahan limbah jerami padi menjadi asap Encer.

Baca juga : Dosen FP Unwar Dapat Hak Paten Kombinasi Dekomposer Lokal Bali

“Tujuan Esensial kegiatan ini adalah memberdayakan petani agar Bisa memanfaatkan limbah jerami padi menjadi produk ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi. Kami berharap kegiatan ini memberikan nilai manfaat dan Terdapat keberlanjutan,” ujar Miftahul Jannah, Senin (9/9).

Cek Artikel:  Usut Dugaan Korupsi Biaya PEN di Situbondo, KPK Tetapkan Dua Tersangka

Ia menambahkan asap Encer yang dihasilkan dari limbah jerami padi Mempunyai kandungan senyawa fenol dan asam organik yang efektif sebagai pestisida alami.

Peserta mendapatkan materi dari dua narasumber yakni Moh. Ikhsanuddin Dg Munir S.Si (Penelaah Dampak Lingkungan DLH Kotamobagu) dan Mustapa SSi MSi (dosen kimia Unima) yang menjelaskan manfaat asap Encer.

Selama pelatihan, para petani diajak praktik langsung Membikin asap Encer dengan menggunakan alat pirolisis asap Encer yang dimodifikasi dan dikembangkan tim pelaksana PKM.

Melalui alat pirolisis yang dibawa ke Letak pengabdian, para peserta dapat Memperhatikan dan mempraktikkan langsung bagaimana pembuatan asap Encer. Munir selaku ketua Grup tani setempat, menyatakan antusiasmenya terhadap program tersebut.

Cek Artikel:  Diusung PKS dan PKB, Paslon Amarullah-Bonnie Daftar ke KPU Kota Tangerang

“Kami sangat bersyukur atas pendampingan ini. Ini sangat membantu Grup tani. Para Grup tani mengetahui Langkah memanfaatkan limbah jerami padi Buat biopestisida yang selama ini jerami tersebut hanya dibakar begitu saja. Selain Buat mengurangi limbah, kami juga dapat mengurangi biaya pembelian pestisida kimia. Asap Encer ini mudah dibuat dan sangat efektif Buat mengusir hama,” ungkapnya.

Ia berharap dengan pelatihan ini petani di Desa Diat Bolaang Mongondow dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah jerami padi dan meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan dengan Langkah lebih ramah lingkungan. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai